PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DAN SKALA PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SDN JENGGAWAH 04 TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat menimbulkan kondisi
belajar yang menuntut siswa untuk melakukan suatu kegiatan bahkan dapat dikerjakan di
luar kelas. Selain itu, pembelajaran kooperatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan social dan membantu siswa dalam memahami materi perbandingan dan
skala melalui belajar kelompok sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Rumusan
masalah dalam penelitian ini antara lain: (1) Bagaimana penerapan Cooperative
Learning tipe Group Investigation pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada
siswa kelas V semester genap SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011?; (2)
Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan Cooperative Learning tipe Group
Investigation pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada siswa kelas V
semester genap SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011?; (3) Bagaimana
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dengan Cooperative Learning tipe Group
Investigation pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada siswa kelas V
semester genap SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011?. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui penerapan Cooperative Learning tipe Group
Investigation pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada siswa kelas V
semester genap SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011; (2) Mengetahui
peningkatan aktivitas belajar siswa dengan Cooperative Learning tipe Group
Investigation pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada siswa kelas V
semester genap SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011; (3) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan Cooperative Learning tipe Group Investigation
pada sub pokok bahasan perbandingan dan skala pada siswa kelas V semester genap
SDN Jenggawah 04 tahun ajaran 2010/2011.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Data yang dianalisis terdiri dari aktivitas guru, aktivitas siswa, dan
ketuntasan hasil belajar siswa, berturut-turut menggunakan rumus:
dan
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama 4 kali pertemuan terjadi
peningkatan aktivitas mengajar yaitu pada siklus I pertemuan pertama sebesar 87% dan
pada pertemuan kedua mencapai 90%. Pada siklus II pertemuan pertama dan kedua
mengalami perubahan yakni 93% menjadi 97%. Berdasarkan hasil observasi tersebut
diperoleh rata-rata persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 88,5% dan rata-rata
persentase aktivitas guru pada siklus II sebesar 95%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama
persentase aktivitas bertanya sebesar 45%, mencatat sebesar 61%, kerja kelompok
sebesar 66%, diskusi sebesar 77%, dan persentasi sebesar 63%. Pada pertemuan kedua
persentase aktivitas bertanya sebesar 64%, mencatat sebesar 72%, kerja kelompok
sebesar 67%, diskusi sebesar 79%, dan persentasi sebesar 73%. Berdasarkan hasil
observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama persentase aktivitas bertanya
sebesar 68%, mencatat sebesar 75%, kerja kelompok sebesar 71%, diskusi sebesar 81%,
dan persentasi sebesar 76%. Pada pertemuan kedua persentase aktivitas bertanya sebesar
73%, mencatat sebesar 79%, kerja kelompok sebesar 75%, diskusi sebesar 84%, dan
persentasi sebesar 79%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa mengalami peningkatan aktivitas dan
hasil belajar pada materi perbandingan dan skala. Beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan bagi siswa adalah selalu belajar dengan aktif dan bagi guru adalah
perlu menggunakan cara yang lebih mudah dalam menyelesaikan materi pembelajaran
agar siswa mudah memahami.