PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION
Abstract
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan
tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Anak mempunyai kekuatan sendiri untuk
mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri. Dengan
demikian, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,
pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja sendiri, dengan fasilitas yang
diciptakan sendiri. Pembelajaran itu akan lebih bermakna jika siswa mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui dari informasi yang disampaikan
guru. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa maka akan membuat siswa leibh
bersemangat untuk belajar karena terlibat secara aktif didalam proses belajar, yang
pada akhirnya juga akan berpengaruh pada kualitas hasil belajar siswa itu sendiri.
Kegiatan pembelajaran tidak pernah lepas dari kegiatan yang dilakukan dengan
guru dan siswa. Salah satu komponen yang penting dalam pendidikan adalah guru.
Seorang guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran di kelas secara
kondusif. Untuk menciptakan suasana kondusif tersebut maka kemampuan yang
harus dimiliki guru di antaranya adalah menguasai pengetahuan tentang teori belajar
dan pengajaran, prinsip belajar dan mengajar, keterampilan di dalam proses
pembelajaran, melaksanakan metode belajar mengajar, memilih dan menggunakan
media pengajaran serta metode pembelajaran yang tepat.
Metode mengajar yang telah digunakan oleh guru ekonomi dikelas XI IPS
adalah pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw. Pada pembelajaran ini siswa
terlibat secara aktif didalam mengikuti pelajaran karena didalam metode jigsaw siswa
dituntut untuk mampu menguasai materi yang di diskusikan secara bersama-sama di
dalam kelompok ahli, kemudian siswa akan kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan mengenai materi apa yang telah diperoleh dari diskusi kelompok ahli.
Pada pembelajaran kooperatif metode jigsaw proses penyampaian informasi materi
pembelajaran tidak lagi terpusat dari guru kepada siswa,melainkan siswa akan
menerima penyampaian materi dari teman kelompoknya. Proses belajar tersebut,
berakibat pada nilai hasil ulangan harian siswa yang baik.
Guru kelas XI IPS menginginkan adanya suatu metode pembelajaran yang
bervariasi yang dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Jika proses belajar siswa yang terjadi di kelas lebih meningkat,
diharapkan nilai hasil belajar juga akan meningkat. Untuk itu, peneliti menawarkan
konsep pembelajaran kooperatif yang baru dan berbeda kepada guru bidang studi
ekonomi yaitu Metode Group Investigation. Pada pembelajaran kooperatif Metode
Group Investigation siswa dituntut untuk melakukan investigasi bersama
kelompoknya. Langkah-langkah dari Metode Group Investigation yaitu
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data kemudian
membuat kesimpulan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparasional yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui
metode Jigsaw dengan yang diperoleh melalui metode Group Investigation pada mata
pelajaran ekonomi Materi Perdagangan internasional tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Rambipuji dimana subyek yang diteliti adalah
siswa kelas XI IPS. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive area.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX IPS 1 sampai dengan kelas XI
IPS 3. Sampel yang digunakan adalah kelas IPS 3 sebagai kelas kontrol, yaitu kelas
yang menggunakan metode Jigsaw dan kelas IPS 1 sebagai kelas eksperimen yaitu
kelas yang menggunakan metode Group Investigation. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumen. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Sebelum melakukan uji
t terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan anova dan
dilakukan uji normalitas menggunakan chi square.
Aktivitas siswa dalam kelas yang menggunakan metode Jigsaw secara
keseluruhan memiliki rata-rata skor sebesar 3,06 yang termasuk dalam kriteria
sedang, sedangkan pada metode Group Investigation menunjukkan kriteria Tinggi
dengan skor sebesar 3,61. Dari hasil uji analisis data observasi aktivitas siswa
diperoleh nilai t
hitung
=11,68 yang melebihi harga t
=1,98 dengan d.b. 64 pada taraf
signifikansi 5%. Hasil uji analisis data nilai ulangan dengan taraf signifikasi 5 % dan
d.b. 64 diperoleh t
tes
= 6,76 yang melebihi harga t
ix
tabel
= 1,98. Berdasarkan hasil
penghitungan Uji t dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
tabel
> dari t
dengan demikian
hipotesis nol (H
o
) ditolak dan hipotesis kerja (H
a
tabel
) diterima. Hal ini berarti terdapat
perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan melalui penerapan metode
Jigsaw dan metode Group Investigation. Nilai rata-rata siswa pada kelas yang
menggunakan pembelajaran Metode Jigsaw sebesar 80,30; sedangkan nilai rata-rata
siswa pada kelas yang menggunakan Metode Group Investigation sebesar 91,66. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Metode Group Investigation lebih baik dibandingkan
dengan Metode Diskusi