Pengembangan Model Pembelaj aran Matematika di Luar Kelas (Outdoor Mathematics) Setragai Alternatif Menciptakan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan di Sekolah Dasar
View/ Open
Date
2013-12-02Author
Didik Sugeng Pambudi
Dinawati Trapsilasiwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembelajaran matematika di SD secara umum masih berjalan secara
konvensional, di mana Guru selalu melaksanakan pembelajaran hanya di dalam kelas
dan selalu mendominasi proses pembelajaran. Hal ini berakibat negatif pada siswa, di
mana siswa tidak senang belajar matematika, aklivitas siswa rendah karena hanya
menjadi objek, kreatifitasnya rendah dan hasil belajar siswa juga rendah. OIeh
karena itu perlu dirancang model pembelajaran matematika yang mampu dijadikan
alternatif oleh guru dalam meneiptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAKEM) siswa di SD.
Penelitian ini berlujuan untuk mengembangkan Model Pembelajaran
Matematika Luar Kelas (Outdoor Mathematics) yang diharapkan menjadi Alternatif
menciptakan PAKEM di Sekolah Dasar. Produk akhir yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah Buku Model Pembelajaran Matematika Luar Kelas (Outdoor
Matheruatic.y' Sebagai Alternatif Menciptakan PAKEM di Sekolah Dasar sebagai
pedoman bagi Guru di SD dalam menerapkan model ini yang dilengkapi dengan
perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar Siswa (THB).
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (developmental
research). Hal yang dikembangkan adalah Model Pembelajaran Matematika Luar
kelas (Outdoor Mathematics) sebagai Alternatif menciptakan PAKEM di SD.
Penelitian ini dilaksanakan di Jember selama 6 bulan efektif, mulai awal Juni sampai
akhir November 2009 di Jember. Pada penelitian ini digunakan model
pengembangan dari Plomp yang telah dimodifikasi sesuai tujuan penelitian. Dari 5
tahap yang ada, maka hanya dilakukan 4 tahapan penelitian, yaitu (1) investigasi
awa| (2) perancangan (desain), (3) realisasi/konstruksi, (4) tes, evaluasi, dan revisi.
Pada tahap investigasi awal telah dilakukan kajian terhadap (1) permasalahan
pembelajaran matematika di sekolah, khususnya di SD, (2) teori-teori yang relevan
dengan model pembelajaran yang dikembangkan, yaitu teori belajar dari Jean Piaget,
Bruner, Ausubel, filosofi PAKEM di SD, (3) teori tentang pengembangan model
pembelajaran matematika luar kelas (Outdoor Mathetnatics), (4) analisis kondisi
siswa, dan (5) analisis kurikulum.
Pada tahap Perancangan (Desain) dan Realisasi telah dilakukan pembuatan
Rancangan komponen-komponen model pembelajaran matematika luar kelas
(Outdoor Mathemstics) sebagai altematif menciptakan PAKEM di SD yang meliputi
(a) Rancangan Sistaks Model, (b) Pemilihan Media dan Lingkungan Belajar, (c)
Rancangan lingkungan belajar atau sistem sosial, (d) Rancangan Desain Perangkat
Pembelajaran, dan (e) Desain Instrumen Penelitian.
Rancangan sintaks model yang dikembangkan adalah rancangan kegiatan
yang harus dilaksanakan G-uru dan
-qiswa
dalam proses pembelajaran. Fase-fase dari
sistaks lersebut terdiri dafi 4 kegiatan, diberi nama 4P (PENDAHULUAN,
PELAKSANAAN /AKSI, PELAPORAN dan PENUTUP).
Pemilihan Media dan Lingkungan Belajar yang tepat untuk mendukung
pelaksanaan Model Pembelajaran Matematika Luar Kelas seperti Alat Peraga
berbagai bangun datar, Klinometer, tali rafiah, gunting kecil, meteran, penggaris kuyo,
alat tulis dan buku tulis, dan kalkulator (optional),
Rancangan lingkungan belajar atau sistem sosial, yaitu situasi atau suasana
dan non4a yang berlaku dalam model, seperti peran atau aktivitas guru dan aktifitas
yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Agar siswa dapat
berkolaborasi dengan temannya, guru hendaknya berperan sebagai fasilitator dan
motivator dalam melakukan beberapa aktivitas berikut: (1) membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok secara heterogen, di mana pada setiap kelompok terdapat siswa
yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah, (2) pada tiap kelompok diberikan
fasilitas yang sama serta tugas yang sama, (3) memberikan apersepsi sesuai materi
yang telah dipelajari siswa yang akan diterapkan dalam memecahkan masalah di luar
kelas, (4) memotivasi/menyampaikan tujuan pembelajaran serta menginformasikan
manfaat materi dalam hubungannya dengan masalah matematika luar kelas, (5)
memberikan kesempatan siswa untuk membaca dan memahami masalah LKS, (6)
guru memotivasi semua siswa aktif melakukan aktivitas luar kelas dalam
kelompoknya masing-masing untuk mengerjakan tugasnya, (7) guru mengamati
aktivitas siswa di luar kelas dan memberikan bimbingan yang cliperlukan siswa, (8)
gunr membimbing siswa mengeluarkan pendap atlidelgagasan dalam kelompok dan
mendengarkan ide temannya, (9) guru memberi kesempatan siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompok, melakukan pembahasan serta memberikan tes hasil belajar.
Aktivitas siswa yang dapat dilakukan siswa dalam model OM ini antara lain: (i)
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru atau teman dengan aktif, (2)
memasang identitas diri pada kepala siswa atau di dada siswa, untuk mempermudah
pengamatan aktivitas siswa tersebut, (3) membaca./memahami masalah dari LKS, (4)
menyelesaikan masalah,/menemukan cara dan jalyaban masalah dalam LKS, (5)
menggambar sketsa atau gambar situasi nyata di luar kelas pada LKS, (6) melakukan
pengukuran dengan bantuan alat seperti tali rafiah, meteran, klinometerl d*
seDagarnya, \t) menggunakan alat bantu menghiturng seperti kalkulator, (8)
menyampaikan pendapatlide kepada guru dan/atau teman, (9) berdiskusi/bertanya
kepada teman dan/atau guru, (10) menarik kesimpulan suatu prosedur atau konsep,
(11) membuat laporan singkat tentang pelaksanaan pembelajaran matematika luar
kelas, (12) melakukan presentasi di muka kelas, (13) Membuat kesimpulan, (14)
Ilengerjakan tes yang diberikan Guru, serta (15) mencatat PR.
Hasil Desain Perangkat Pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar kegiatan Siswa (LKS) dan Tes
Hasil Belajar (THB). Contoh materi yang dituangkan dalam RPP ada tiga buah, yaitu
materi (1) "menghitung keliling dan luas bangun datar serta mampu menerapkannya
pada penyelesaian permasalahan matematika di luar kelas" (2) "Menerapkan sifat
:egitiga siku-siku sama kaki untuk mengukur tinggi tiang bendera atau tinggi pohon" ,
:;n (3) "Mengumpulkan dan mengolah data mengenai jumlah kendaraan dan
:::nentukan jenisnya yang melintas dalam selang waktu tertentu di depan SD siswa".
S,::;:a operasional sintaks model yang diuraikan dalam RPP meliputi: (1) standar
kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) kriteria kinerja, (4) materi pokok, (5) materi
prasarat, (6) metode, (7) media pembelajaran, (8) kegiatan pembelajaran, dan (9)
evaluasi. Lembar kegiatan siswa (LKS) dirancang untuk memberi pedoman atau
bimbingan siswa dalam melakukan aktivitas memecahkan masalah matematika di luar
kelas. Dalam LKS berisi identitas (mata pelajaran, tujuan, nalna-nama anggota tiap
kelompok), Kompetensi, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Tujuan
Pembelajaran, Petuqjuk melakukan kegiatan pembelajaran, Bimbingan/ arahan
menyelesaikan masalah, serta bagian untuk menuliskan jawaban siswa. Di bagian
bawah LKS diberi ruang untuk menuliskan kesimpulan yang diperoleh siswa, serta
soal-soal latihan yang berisi soal-soal matematika luar kelas untuk dikerjakan di kelas
atau menjadi PR.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Rancangan/ Desain Instrumen Penelitian
adalah memilih format dan jenis instrumen yang dibutuhkzui untuk mengukur
validitas Model dan Perangkat Pembelajaraq yang berhasil dikembangkan. Instrumen
ydngdipilih adalah instrumen penelitian yang telah dikembangkan oleh Hobri 'pOalj.'
Instrumen ini telah teruji validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen ini sudah
: LAYAK DIGUNAKAN untuk mengukur validitas rmodel dan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan
terdiri dari Lembar Validasi Isi dan Konstruk model OM, serta lembar Validasi RPP
LKS, dan THB.
Pada fase Tes, Evaluasi dan Revisi hanya dilakukan uji validasi model
pernbelajaran dan perangkat pembelajararffrya kepada tim Validator. Uji coba
lapangan diharapkan dapat dilakukan pada penelitian di lain waktu. Tim
validator terdiri dari 2 Pakar Pendidikan Matematika dan seorang praktisi.
Pakar pendidikan matematika adalah 2 orang Dosen Pendidikan Matematika
(1 Doktor dan 1 magister) yarrg telah berpengalaman mengajar lebih dari 10
tahun; sedangkan praktisi adalah guru matematika yang mengajar di SDValidasi
dilakukan dengan cata memberikan naskah buku model, dan
perangkat-perangkat pembelajaran (RPP, I-KS dan THB) serta lembar
validasi kepada validator. Validator memberikan penilaian dengan memberi
tanda centang (V) pada nilai 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup
valid), 4 (Valid) dan 5 (Sangat Valid), Berikut ini dipaparkan hasil validasi yang
dilakukan terhadap buku model, dan perangkat pembelajarannya.
Hasil Validasi Isi Model dari tim validator menunjukkan nilai Va : 4,05.
yang berarti model telah VALID ditinjau dari aspek ISI.. Hasil Validasi Konstruk
Model dari tim validator menunjukkan nilai Ya: 4,12, yang berarti bahwa model
sudah VALID dari aspek konstruk. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran, yaitu
RPP valid dengan nilai va : 4,26. LKS valid dengan nilai va : 4,,z5,dan THB
juga Valid dengan nilai Va :4,22. Dari nilai yang diberikan tim validator mengenai
kevalidan model dan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian
ini semuanya telah memnuhi kriteria VALID.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini adalah bahwa Model
Pembelajaran Matematika Luar Kelas (Outcloor Muthematics) sebagai Alternatif
Menciptakan PAKEM di SD yang dihasilkan dalam penelitian ini telah VALID
secara ISI dan KONSTRUK, sehingga model ini siap unjuk diuji di lapangan.
Kepada para guru yang hendak menerapkan model ini dilsekolah perlu merancangl
mengembangkan perangkat pembelajaran yang diperlukan dengan memperhatikan
komponen-komponen,model pembelajaran dan karakteristik dari materi pelajaran
sesuai contoh yang telah dikembangkan dalam penelitian ini
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]