STRATEGI PENINGKATAN EFEKTIFITAS KEBIJAKAN EKSPOR. TKT MELALUI HUBUNGAN SINERGI PJTKI, EMIGRAN, DAN LEMBAGA PEMERINTAHAN
Abstract
Fenomena migrasi internasional di lndonesia sudah ada sejak zarnan kolonial'
hanya saja pelaks anaannya baru ditangani oleh pemerintah sebagai kebijakan
nasional sejak Pelita II. Tujuannya adalah mengurangi pengangguran di dalam
negeri dan meningkatkan devisa negara. Mekanisme pelaksanaan ekspor jasa TKI
dituangkan dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar Negeri. Migrasi internasional di Indonesia menjadi
perhatian publik, terutama disaat banyaknya TKI mengalami berbagai
permasalahan tindakan kekerasan atau ketidakadilan oleh berbagai pihak dan
meningkatnya jumlah TKI yang pLrlang dengan terpaksa karena ilegal' Kondisi ini
menunjukkan kurang efektifnya kebijakan ekspor jasa TKI'
Tujuan dari penelitian pada tahap kedua ini adalah menyusun strategi peningkatan
efektifnya kebijakan ekspor jasa TKI melalui hubungan sinergi PJTKI, Emigran
dan Lembaga Pemerintahan. Penelitian dilaksanakan di empat kabupaten di Jawa
Timur, yaitu Kabupaten Jember, Malang dan Ponorogo yang ditentukan secara
acak dengan pertimbangan potensi TKI dan jumlah PJTKI berdasarkan pembagian
u,ilayah Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode Forum Group
Discussion (FGD). Populasinya dalam penelitian ini adalah TKI, Disnakerrans'
dan PJTKL Jumlah sampel sebarryak 20 orang dengan cara disproportionate
random sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan
tabel frekwensi dan Persentase'
Kesimpulan dari penelitian adalah strategi peningkatan efektivitas kebijakan
ekspor jasa TKI dapat dilakukan ciengan cara (l) meningkatkan pemahaman dan
komitmen pemerintah dan PJTKI terhadap UU No. 39 Tahun 2004 tentang
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri dengan mengadakan
pefiemuan rutin setiap bulan sekali di kantor PJTKI secara bergantian dan
mengadakan sosialisasi (menyebarkan brosur-brosur dan menyiarkan kebijakan
ekspor jasa TKI melalui radio) kepada masyarakat sampai di tingkat desa, (2)
menurunkan TKI ilegal dengan ntemberi sanksi berupa tindak pidana kejahatan
kepada pihak yang menempatkan TKI secara ilegal dan ada pinjaman kredit
kepada calon TKI, dimana sumber dananya berasal dari DAU maupun Bank, (3)
meningkatkan perlindungan terhadap TKI dengan membentuk Serikat Buruh TKI
atau TKI masuk menjadi anggota Serikat Buruh yang ada di negara dimana TKI
berada.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka untuk menjamin
dan mempercepat peningkatan el'ektivitas kebijakan ekspor jasa TKI diperlukan
pelayanan dan tanggungjawab yang terpadu antara KBRI' DPRD' Polres dan
Polsek, Disnakertrans, Aparat l(ecamatan, Bagian Hukum' dan Lembaga
Keuangan, Lembaga Masyarakat yang peduli dengan TKI'
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]