Analisis Tindak Tutur Perlokusi dalam Tajuk Rencana Harian Kompas”
Abstract
Bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala
kegiatan manusia atau masyarakat. Para sastrawan menemukan jati dirinya lewat
bahasa. Para hakim, jaksa, pengacara, dosen, wartawan, penulis, penyiar radio,
televisi, dan perancang iklan memperoleh nafkahnya dari kemahiran berbahasa.
Bahasa dipakai di tempat kerja, di kantor, bengkel, toko, atau di mal-mal,
berdebat di ruang pengadilan, belajar di bangku kuliah, mengisi teka-teki silang di
kamar penjara, membeli tahu-tempe di pasar, semuanya berjalan dengan
perantaraan bahasa. Bahasa dalam arti luas, ditafsirkan sebagai suatu penukaran
komunikasi tanda-tanda dan ini berlaku baik bagi bahasa menurut arti sempit yaitu
bahasa kata, baik disampaikan secara lisan atau tulisan, maupun mengenai semua
tanda lainnya. Tanda dalam kehidupan manusia terdiri atas berbagai macam,
seperti tanda gerak atau isyarat dan bunyi. Tanda gerak atau isyarat dapat berupa
lambaian tangan, hal tersebut bisa diartikan memanggil, atau anggukan kepala
diterjemahkan setuju. Tanda bunyi seperti klakson motor, gendang, tiupan peluit,
terompet, suara manusia, dering telepon. Tanda bersifat verbal adalah tanda-tanda
yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara maupun
tulis, sedangkan tanda nonverbal dapat berupa bahasa tubuh. Tajuk Rencana,
selanjutnya disingkat (TR), memakai bahasa sebagai bentuk komunikasi antara
editor dengan pembacanya melalui media masa sebagai sarananya. TR dalam
harian Kompas memuat dorongan, imbauan, kritikan, harapan, dan ajakan kepada
petutur yang dirangkai secara kohesif. TR tersebut berbentuk karangan utuh,
sehingga maksud ungkapan dalam naskah dapat diterima secara berurutan dan
dapat dilihat pada kesatuan bentuk dan maknanya. Mengkaji TR secara pragmatik
merupakan hal yang menarik, karena ada gejala bahwa maksud dari tindak ujar
yang disampaikan tidak hanya terlihat secara harfiah atau tekstual, tetapi ada yang
melatarbelakangi. Alasan pemilihan TR sebagai bahan kajian adalah karena
terhadap TR di antara pembaca kadang-kadang memiliki pemahaman yang
ix
berbeda. Tujuan penelitian dalam skripsi ini ada dua yaitu (1) merepresentasikan
dan menjelaskan tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam TR pada harian
Kompas serta (2) mengidentifikasi dan menjelaskan efek tindak tutur perlokusi
yang terdapat dalam TR pada harian Kompas.
Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan metode penelitian yang
meliputi lima tahap, yaitu (1) penyediaan data; (2) data; (3) sumber data; (4)
analisis data; (5) penyajian hasil analisis data. Sedangkan hasil yang diperoleh
dari adanya data tersebut adalah bahwa jenis tindak tutur yang digunakan oleh
editor dalam wacana TR harian Kompas adalah jenis tindak tutur perlokusi,
meliputi: (1) tindak tutur perlokusi konstantif, (2) tindak tutur perlokusi
performatif, (3) tindak tutur perlokusi representatif, (4) tindak tutur perlokusi
direktif, (5) tindak tutur perlokusi ekspresif, dan (6) tindak tutur perlokusi
komisif. Efek-efek yang ditimbulkan dalam kutipan TR harian Kompas adalah
efek tindak tutur perlokusi negatif (mengecewakan), positif (menyarankan),
positif (mendukung), negatif (mencemaskan), positif (mendukung), negatif (tidak
mendukung), positif (mendorong), positif (mendukung), positif (maklum), dan
negatif (mengecewakan).