PROTEIN PILI 78 kDa Streptococcus pneumoniae SEBAGAI ADHESIN PADA ENTEROSIT MENCIT
Abstract
RINGKASAN
Protein Pili 78 kDa Streptococcus pneumoniae sebagai Adhesin pada
Enterosit Mencit; Abcharina Rachmatina; 102010101099; 2013; halaman 51;
Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Menurut Kementerian Kesehatan (2011), pneumonia merupakan penyebab
kematian kedua tertinggi setelah diare di antara balita di Indonesia pada tahun
2007. Studi mikrobiologik menemukan penyebab utama bakteriologik pneumonia
pada anak balita adalah Streptococcus pneumoniae (30-50% kasus). Streptococcus
pneumoniae (pneumococcus), seperti streptococcus lainnya, memiliki filamen
panjang pada permukaannya yang disebut sebagai pili. Walaupun fungsinya masih
belum sepenuhnya diketahui, pili pneumococcus telah dihubungkan dengan
virulensi dan kemampuan bakteri untuk pelekatan pada sel epitel dan kolonisasi
pada nasofaring. Proses penghambatan terhadap infeksi bakteri S. pneumoniae
dapat dilakukan dengan memanfaatkan protein adhesion yang terdapat di dalam
protein pili sebagai faktor antigen.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bahwa protein pili S. pneumoniae
dengan berat molekul 78 kDa merupakan adhesin pada enterosit mencit. Proses
awal penelitian ini dimulai dengan subkultur bakteri, isolasi protein pili, Sodium
Dodecyl Sulfate Polyacrilamide Gel Electroforesis (SDS-PAGE), pemurnian
protein pili, isolasi enterosit, selanjutnya dilakukan uji adhesi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah true eksperimental laboratories.
Uji adhesi dilakukan dengan menggunakan protein pili yang telah dilakukan
elektroelusi dan dialisis dengan berat molekul 78 kDa, disalutkan pada enterosit
mencit dengan dosis konsentrasi 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32 dan tidak disalut
protein sebagai kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013-Oktober
2013 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan
Laboratorium Biologi Molekuler Universitas Jember.
Hasil uji adhesi enterosit mencit yang disalut protein pili berat molekul 78
kDa menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi protein pili yang disalut
viii
dengan enterosit mencit, perlekatan kuman semakin menurun dengan kata lain
indeks adhesi semakin besar. Peningkatan ini ditunjukkan dengan hasil olah data
yang menunjukkan data uji perbandingan One Way Anova signifikansi 0,000
yang berarti bahwa paling tidak terdapat perbedaan indeks adhesi secara
bermakna pada dua kelompok. Kekuatan hubungan dapat diketahui dengan
melakukan uji regresi linier. Persentase besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat
dari besarnya Adjusted R Square pada model summary regresi linier, yaitu 0,963
yang berarti terdapat pengaruh konsentrasi sebesar 96.3 % terhadap besarnya
indeks adhesi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
protein pili S. pneumoniae dengan berat molekul 78 kDa merupakan protein
adhesin karena memiliki peranan menyerupai analog pili.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]