MITOS DALAM TARIAN RITUAL BARONG KEMIREN MASYARAKAT USING KECAMATAN GLAGAH BANYUWANGI
Abstract
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
etnografi. Sumber data penelitian ini adalah informan yaitu orang-orang yang
mengetahui secara jelas mengenai mitos dalam tarian ritual barong kemmiren dan
dokumen, sedangkan data penelitian ini adalah ucapan, kata-kata, cerita asli dari
seorang informan yang mengetahui mitos dalam tarian ritual barong kemiren. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan
transkripsi penerjemahan, sedangkan analisis data menggunakan model alir-interaktif
yang terdiri dari tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik
kesimpulan dan verifikasi data (Miles dan Huberman, 1992:16-19).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi cerita mengenai asal-usul
tarian ritual barong kemiren yang berawal dari perjalanan seorang Patih Pajajaran
ix
yang mengungsi akibat perang Puputan Bayu di alas Kemirian yang dibabat menjadi
desa Kemiren. Setelah itu, muncul wabah pageblug dan tercipta sebuah barong.
Untuk menjaga keidentitasnya, maka berdasarkan olah cipta dan kreasi masyarakat
lahirlah sebuah teater rakyat yang menyuguhkan pertunjukan seni musik, tari, lagu,
akrobatik dan drama, yang dibalut aroma mistis yang kuat sehingga masyarakat
menyebutnya sebagai “Tarian Ritual Barong Kemiren”. Mitos dalam tarian ritual
barong kemiren terdapat pada aspek lisan dan nonlisan yang terdiri babak, wangsalan,
busana, mantra, sesajen, dan tembang serta ketentuan-ketentuan berwujud larangan
yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat pemiliknya. Nilai budaya yang
terkandung pada cerita ini yakni nilai (1) religiusitas yang terdiri dari sikap keimanan
dan ketakwaan manusia terhada Tuhan, keteringatan manusia terhadap Tuhan, dan
kepasrahan manusia terhadap Tuhan , (2) nilai sosial yang terdiri dari sikap menepati
janji, kerukunan, suka menolong, dan musyawarah, serta (3) nilai kebribadian yang
terdiri dari sikap keberanian, dan kesungguhan. Fungsi dari adanya mitos di
antaranya menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib, sebagai dasar
melakukan tindakan, sebagai sumber ilmu pengetahuan, sebagai sarana pendidikan,
fungsi sosial budaya dan fungsi ekonomi.