PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS ENAM NOMOR SERI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) “HARAPAN”
Abstract
Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan
penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Dari tahun ke tahun permintaan
dalam negeri akan kedelai terus meningkat. sementara itu produktivitas kedelai
dalam negeri masih rendah. Guna memenuhi permintaan kedelai dalam negeri
maka dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai antara
lain adalah mengembangkan tanaman kedelai varietas “harapan” yang memiliki
kualitas yang lebih baik dibanding tanaman kedelai yang sudah ada di pasaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produktivitas
enam kedelai harapan (KH) yaitu KH8, KH9, KH31, KH38, KH55 dan KH71.
Selain itu, juga untuk mengetahui kedelai harapan yang mempunyai pertumbuhan
dan produktivitas tertinggi dibandingkan dengan varietas pembanding Anjasmoro,
Slamet, Tanggamus, dan Wilis. Prosedur kerja pada penelitian ini meliputi
persiapan lahan tanam, pemilihan benih, penanaman, penyulaman, pemeliharaan
dan pemanenan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi parameter
pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buku subur,
jumlah buku tuidak subur, densitas stomata dan parameter produktivitas yang
meliputi umur bunga, umur panen, jumlah polong, jumlah biji total, bobot biji
total, bobot 100 biji. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan faktor tunggal yaitu enam kedelai
harapan dan ampat varietas pembanding Anjasmoro, Slamet, Tanggamus dan
Wilis. Data yang diperoleh selanjutnya di analisa dengan analisis sidik ragam
(Anova), apabila terdapat beda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT
(Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5% versi 15.0 software windows.
Berdasarkan hasil penelitian pada masing-masing parameter pengamatan
dari keenam kedelai harapan dan keempat varietas pembanding yang diteliti
memberikan pengaruh yang beragam. Semua parameter yang diamati terdapat
vii
perbedaan yang sangat nyata, yaitu pada parameter densitas stomata, tinggi
tanaman, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi, jumlah polong
hampa, jumlah biji total, bobot 100 biji, berat total per petak, sedangkan pada sifat
jumlah buku tidak subur dan berat biji total per tanaman menunjukkan perbedaan
tidak nyata.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan KH31 menunjukkan
nilai yang tertinggi untuk beberapa parameter pertumbuhan dan produktivitas
dibandingkan dengan sesama kedelai harapan. Nilai KH31 pada parameter
pertumbuhan seperti densitas stomata sebesar 147,51 mm², luas total daun 15,58
cm², tinggi tanaman 63,800 cm, jumlah cabang 5,100, jumlah buku subur, 17,500,
dan julah buku tidak subur 0,867. Parameter produktivitas, yaitu jumlah polong isi
132,433, jumlah polong hampa 2,100, umur bunga 36,667 hari, umur panen
94,333 hari, jumlah biji total 229,133, berat biji total 38,529 g dan bobot 100 biji
yaitu 17,577 g.
Berdasarkan hasil pengamatan dari tiap parameter tersebut KH31
mempunyai pertumbuhan dan produktivitas terbaik jika dibandingkan dengan
tetuanya varietas Slamet dan ketiga varietas pembanding lainnya yaitu
Anjasmoro, Tanggamus, dan Wilis. KH31 memiliki 7 nilai positif yaitu nilai
yang lebih dari 100% dari varietas Slamet (densitas stomata, jumlah cabang,
jumlah buku subur, jumlah polong isi, berat biji total, dan bobot 100 biji), 7 nilai
positif (densitas stomata, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi,
jumlah biji total, berat biji total, dan bobot 100 biji) dari varietas Anjasmoro, 5
nilai positif (densitas stomata, luas total daun, jumlah polong, berat biji total, dan
bobot 100 biji) dari varietas Tanggamus, dan 5 nilai positif (densitas stomata, luas
total daun, jumlah cabang, berat biji total, dan bobot 100 biji) dari varietas Wilis.
Banyaknya nilai positif dari tiap parameter yang diamati jika dibandingkan
dengan sesama kedelai harapan lainnya, maka KH31 mempunyai potensi untuk
dijadikan varietas unggul baru.