Tradisi Selamatan Buka Giling Tebu di PG Prajekan Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso Tahun 1992-2009
Abstract
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan tradisi, diantara sekian banyak kebudayaan daerah yag cukup unik dan menarik adalah Tradisi selamatan buka giling tebu yang ada di PG Prajekan Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso. Masyrakat Prajekan biasa menyebut tradisi ini dengan sebutan Tayuban. Tradisi selamatan buka giling tebu merupakan terminologi
yang dipakai untuk menggambarkan sejumlah prosesi dan perayaan yang dilakukan oleh segenap manajemen pabrik gula pada saat mulai tebang tebu pertama kali dilangsungkan, yang berarti juga menandai musim giling akan segera dimulai. Tradisi selamatan buka giling tebu dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari tasyakuran, ritual adat maupun bentuk-bentuk perayaan lainnya. Acara ini merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan selamatan dan biasanya dilakukan di pabrik-pabrik gula sebagai tanda dimulainya periode giling pada tahun itu. Prosesi tebang tebu yang pertama dan kemudian disusul dengan pesta giling dan segala bentuk perayaan yang mengiringi itulah yang disebut dengan tradisi selamatan buka giling tebu. Umumnya dilaksanakan antara bulan April dan Mei, tapi ada juga yang merayakan di bulan lain tergantung masyarakat di sektar pabrik gula.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana asul usul tradisi selamatan buka giling tebu di PG Prajekan?; Bagaimana perkembangan tradisi selamatan buka giling tebu mulai dari tahun 1992-2009?; Bagaimana prosesi tradisi selamatan buka giling tebu di PG Prajekan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui secara mendalam asul usul tradisi selamatan buka giling tebu di PG Prajekan; Mengetahui secara mendalam perkembangan tradisi selamatan buka giling tebu mulai dari tahun 1992-2009; Mengetahui secara mendalam prosesi tradisi selamatan buka giling tebu di PG Prajekan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsionalisme dan teosi simbolisme.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa tradisi selamatan buka giling tebu merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun oleh PG Prajekan setiap musim giling tiba untuk memperoleh keselamatan. Pelaksanaan tradisi selamatan buka giling tebu memiliki makna simbolik masing-masing pada setiap perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sejak tahun 1992-2009 tradisi selamatan buka giling tebu mengalami perkembangan dan perubahan diantaranya dalam hal pembetukan panitia dan ziarah ke makam leluhur.