ANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM KUMPULAN CERPEN SUMI DAN GAMBARNYA KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM
Abstract
Setelah penulis melakukan analisis struktural dan analisis pragmatik dalam
pokok bahasan ketidakadilan gender kumpulan cerpen Sumi dan Gambarnya karya
Ratna Indraswari Ibrahim, maka secara keseluruhan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Judul cerpen “Rum Sudah Mati” menunjukkan tokoh utama, yaitu Rum.
Cerpen “Kawin Paksa” menunjukkan kejadian dan suasana penderitaan Siti. Cerpen
“Sumi dan Gambarnya” menunjukkan tokoh utama, yaitu Sumi.
Tema cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu tidak adanya kebebasan memilih
pasangan hidup yang menimbulkan penderitaan berumah tangga. Tema cerpen
“Kawin Paksa”, yaitu seorang perempuan menerima kawin paksa demi baktinya
kepada orang tua. Tema cerpen “Sumi dan Gambarnya”, yaitu perempuan yang
mengalami penindasan dan kekerasan karena budaya patriarki.
Tokoh utama cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu Rum, sesuai dengan
keberadaan tokoh yang menjadi ide cerita. Rum, tokoh utama, berwatak bulat (round
character) karena mengalami perubahan sikap. Pada awal cerita Rum memiliki suami
seorang duda yang tidak dapat memberikan kebahagiaan, tetapi di akhir cerita, Rum
berselingkuh dengan saudara tirinya karena dapat memberikan kebahagiaan. Tokoh
utama didukung tokoh bawahan yaitu: saudara tirinya berwatak datar (flat character)
karena ia tidak mengalami perubahan sikap. Ia tetap memegang pendiriannya, tidak
setuju dengan pendapat ibu Rum. Tokoh utama cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti,
berwatak datar (flat character) karena tidak mengalami perubahan watak. Ia
mempunyai perwatakan apa adanya, pasrah, serta ikhlas menjalani kehidupannya.
Tokoh utama didukung tokoh bawahan yaitu: (1) Bapak, dikategorikan memiliki
watak datar (flat character) karena ia tidak mengalami perubahan sikap; (2) Mbak
Linda, memiliki berwatak datar (flat character) karena pada awal hingga akhir cerita
tidak mengalami perubahan sikap. Tokoh utama cerpen “Sumi dan Gambarnya”,
yaitu Sumi, berwatak bulat (round character) karena mengalami perubahan sikap.
Pada awal cerita Sumi menikah dengan Bejo, tetapi di akhir cerita Sumi menikah lagi
dengan Pardi. Tokoh utama didukung tokoh bawahan yaitu: (1) Bejo, memiliki
berwatak datar (flat character) karena tidak mengalami perubahan sikap; (2) Pelukis,
berwatak bulat (round character) karena ia mengalami perubahan sikap.
Konflik yang terjadi dalam kumpulan cerpen Sumi dan Gambarnya terdiri
atas dua bagian, yaitu konflik fisik dengan konflik batin. Konflik fisik terjadi cerpen
“Rum Sudah Mati”, yaitu Rum dengan suaminya, dan Rum dengan saudara tirinya.
Cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti dengan Bapak dan Siti dengan Mbak Linda. Cerpen
“Sumi dan Gambarnya”, yaitu Sumi dengan Bejo dan Sumi dengan Pelukis. Konflik
batin cerpen “Rum Sudah Mati”, yaitu antara ide Rum dengan ide saudara tirinya.
Cerpen “Kawin Paksa”, yaitu Siti dengan kata hatinya. Cerpen “Sumi dan
Gambarnya”, yaitu antara ide Sumi dengan ide Bejo serta Sumi dengan kata hatinya