• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) terhadap Keberhasilan Pencapaian KB Pria Metode KOtrasepsi Medis Operatif pria (MOP) (Studi Kualitatif di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)

    Thumbnail
    View/Open
    r (312)r_1.pdf (751.4Kb)
    Date
    2014-01-23
    Author
    Wahyu Devita Riyani
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Salah satu masalah yang menjadi agenda pembangunan Indonesia adalah masalah kependudukan. Menurut BPS (2010), laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun. Salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan jumlah penduduk yaitu dengan mencanangkan program KB. Memasuki era baru program KB di Indonesia diperlukan adanya reorientasi dan reposisi program secara menyeluruh dan terpadu. Prinsip pokok dalam mewujudkan keberhasilan program KB dimaksud adalah peningkatan kualitas di segala bentuk serta kesetaraan dan keadilan jender melalui pemberdayaan serta peningkatan partisipasi pria. Menurut hasil SDKI tahun 2000/2003 dan SDKI 2007 menunjukkan bahwa pemakaian kontrasepsi pria masih rendah dibanding pemakaian kontrasepsi perempuan. Kepesertaan pria dalam pemakaian alat kontrasepsi MOP di Kabupaten Jember masih rendah, namun untuk Kecamatan Jelbuk merupakan kecamatan yang mempunyai akseptor KB Pria MOP tertinggi dibandingkan kecamatan lain dan selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan jumlah akseptor KB Aktif MOP ini tidak lepas dari peran berbagai pihak termasuk peran serta para kader KB yang ada di desa yaitu PPKBD. Posisi PPKBD dalam pengelolaan program KB Nasional sangat menentukan terutama dalam mengahadapi perubahan Visi, Misi, dan Grand Strategi program KB Nasional. PPKBD merupakan sasaran yang berpotensi untuk memberikan penyuluhan dan bimbingan mengenai Keluarga Berencana kepada masyarakat, karena mereka berasal dari masyarakat setempat di mana program Keluarga Berencana dilaksanakan. Dari hal tersebut, melalui karya akademik ini, penulis mengangkat permasalahan dengan judul: Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) terhadap keberhasilan pencapaian akseptor KB Pria Metode Kontrasepsi Medis Operatif Pria (MOP) (Studi Kualitatif di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember) dengan rumusan masalah: bagaimana Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) terhadap keberhasilan pencapaian akseptor KB Pria Metode Kontrasepsi Medis Operatif Pria (MOP) di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, karena peneliti ingin meneliti mengenai makna pengalaman hidup beberapa orang terkait fenomena atau konsep tertentu. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam tentang karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja sebagai PPKBD), pengetahuan, sikap dan peran PPKBD, serta menggunakan observasi dan juga penggunaan triangulasi sumber yaitu Tokoh Agama (TOGA) dan akseptor KB Pria MOP. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 6 informan. Teknik analisis data menggunakan metode thematic content analysis. Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan diketahui bahwa sebagian besar responden dalam menjawab pertanyaan tentang KB MOP masih belum bisa menjawab mengenai mekanisme, fase persiapan, fase pelayanan, serta fase pasca pelaksanaan, seluruh responden mempunyai sikap setuju terhadap program KB, namun ada sebagian kecil responden yang tidak setuju mengenai kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan peran PPKBD sudah baik namun belum optimal karena masih ada kegiatan yang belum dilakukan oleh PPKBD yaitu kegiatan pertemuan, kemitraan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, serta dalam hal kemandirian. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya PPKBD meningkatkan kemitraan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, meningkatkan pengetahuan yang dimiliki mengenai program KB. Bagi BPPKB Kabupaten Jember hendaknya menaikkan jumlah insentif serta memberikan pelatihan secara berkala kepada Kader PPKBD sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mendukung kesuksesan program KB di Kabupaten Jember.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21820
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2330]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository