Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Fisika di SMP; Septi Hidayati; 060210102338
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu
semakin pesat. Menurut Sumaji (1999:32) tingkat ilmu pengetahuan (sains) dan
teknologi yang dicapai oleh suatu bangsa biasanya dipakai sebagai tolak ukur
kemajuan bangsa itu. Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Sains juga
memiliki peranan penting dalam perkembangan teknologi, bahkan dapat dikatakan
teknologi takkan ada tanpa fisika. Oleh karena itu hendaknya fakta, konsep dan
prinsip-prinsip tersebut tidak diterima oleh siswa secara prosedural namun disertai
dengan pemahaman dan penalaran. Pembelajaran yang berangkat dari pengalaman
awal siswa menuju pengalaman sains akan membentuk pengetahuan yang lebih
bermakna dan lebih mudah diingat, sehingga diharapkan hasil pembelajaran dapat
lebih efektif. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh
strategi pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu penggunaan strategi
pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran dan materi yang akan
disampaikan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
memperoleh suatu konsep dibantu pertanyaan-pertanyaan dan demonstrasi dari
guru adalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
dengan Metode Demonstrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji
perbedaan hasil belajar siswa menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan metode demonstrasi dan pembelajaran
konvensional, (2) mengkaji aktivitas belajar siswa menggunakan Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan metode
demonstrasi, (3) mengkaji retensi belajar siswa menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan metode
demonstrasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tanggul. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test
design dengan penambahan tes tunda. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan uji untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan ketiga,
menggunakan persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa diperoleh nilai dan nilai = 1,993 sehingga
, maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Hasil
analisis aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 76,77% dan
termasuk pada kategori aktif. Analisis data menggunakan uji untuk mengetahui
retensi hasil belajar diperoleh nilai sehingga
, maka hipotesis nihil diterima dan hipotesis kerja ditolak..
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) dengan metode
demonstrasi dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP Negeri 2
Tanggul tahun ajaran 2010/2011, (2) aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri
2 Tanggul tahun ajaran 2010/2011 selama mengikuti pembelajaran fisika
menggunakan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)
dengan metode demonstrasi termasuk dalam kategori aktif, dan (3) Retensi belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tanggul tahun ajaran 2010/2011 setelah mengikuti
pembelajaran fisika menggunakan strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir (SPPKB) dengan metode demonstrasi baik.