PENERAPAN MODEL THINKING EMPOWERMENT BY QUESTIONING (TEQ) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Tercapainya hasil belajar yang maksimum tidak terlepas dari peran guru. Oleh
karena itu, guru fisika hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif serta merangsang
siswa selalu aktif mengajukan pertanyaan dan mengajarkan kepada siswa untuk
menyelidiki suatu masalah dan memecahkannya. Dasar dari pemecahan masalah
adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berfikir. Suatu pembelajaran
pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model inovatif.
Salah satu yang termasuk dalam model inovatif adalah Model Thinking
Empowerment by Questioning (TEQ). Model TEQ adalah model pembelajaran yang
dalam proses pembelajarannya dikonsentrasikan untuk mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman melalui pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat berfikir kritis. Rumusan
masalah dari penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ)? (2) adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) dan model pembelajaran konvensional?
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan
di SMA Negeri Kalisat. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji
homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan Cluster Random Sampling.
Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-test design. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama menggunakan
prosentase aktivitas dan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan
analisis data uji-t.
Hasil analisis uji aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar
79,28%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa sangat aktif. Analisis data
menggunakan uji-t diperoleh hasil ttes = 3,00 dan ttabel = 1,993, sehingga ttes > ttabel
maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Kesimpulan
penelitian ini adalah: (1) Aktivitas siswa SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2009/2010
selama mengikuti pembelajaran fisika dengan model Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) termasuk dalam kategori aktif.
(2) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa dengan model
pembelajaran Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) dan model
pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri Kalisat tahun ajaran 2009/2010.