Analisis Keragaan Rantai Pemasaran, Efisiensi, dan Marjin Pemasaran Komoditas Sayuran di Pasar Tanjung Kabupaten Jember
Abstract
Sayuran adalah salah satu komoditas dari Sektor Pertanian yang banyak
diusahakan oleh masyarakat kita. Sayuran yang memiliki banyak manfaat dan
kegunaan setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat kita. Selama ini tataniaga
sayuran sebagai salah satu produk pertanian masih kurang efisien, ditinjau dari
pembagian keuntungan, hal ini tergambar dari sangat rendahnya harga produk
sayuran ditingkat produsen sayuran terutama skala kecil atau petani. Namun harga
yang diterima oleh konsumen akhir, relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) untuk mengetahui keragaan rantai pemasaran; (2) untuk mengetahui,
tingkat efisiensi masing-masing saluran pemasaran; dan (3) untuk mengetahui
distribusi marjin pada masing-masing lembaga pemasaran dalam tiap saluran,
komoditas sayur-sayuran di Pasar Tanjung Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dengan hasil wawancara secara langsung kepada pedagang sayur
menggunakan kuisioner. Metode analisis pertama menggunakan metode deskriptif
untuk mengetahui keragaan rantai pemasaran komoditas sayuran di Pasar
Tanjung. Jenis sayur yang menjadi obyek penelitian ini adalah sawi, labu siam,
cabai rawit, kubis, kentang, dan wortel. Metode analisis yang kedua adalah
metode analisis efisiensi pemasaran, dan yang ketiga adalah metode analisis
marjin pemasaran.
Hasil studi menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang terlibat dalam
saluran pemasaran sayuran di Pasar Tanjung adalah petani, pedagang besar,
pedagang antar pasar, pedagang pengecer dan konsumen. Terdapat 3 jenis saluran
yang digunakan oleh para lembaga pemasaran sayur sawi, terdapat 2 jenis saluran
pemasaran sayur labusiam, terdapat 2 jenis saluran pemasaran sayur cabai rawit,
terdapat 3 jenis saluran pemasaran sayur kubis, terdapat 3 jenis saluran pemasaran
ix
sayur kentang, terdapat 3 jenis saluran pemasaran sayur wortel di Pasar Tanjung
Kabuaten Jember. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa saluran
pemasaran yang paling umum digunakan adalah dari petani ke pedagang besar,
lalu ke pedagang pengecer dan kepada konsumen
Saluran pemasaran sawi yang paling efisien adalah saluran pemasaran 2
dengan tingkat efisiensi 2,86%, saluran pemasaran labu siam yang paling efisien
adalah saluran pemasaran 2 dengan tingkat efisiensi 11,67%, saluran pemasaran
cabai rawit yang paling efisien adalah saluran pemasaran 2 dengan tingkat
efisiensi 4,58%, saluran pemasaran komoditas kubis yang paling efisien adalah
saluran pemasaran 2 dengan tingkat efisiensi 3,62%, saluran pemasaran kubis,
yang paling efisien adalah saluran pemasaran saluran pemasaran 2 dengan tingkat
efisiensi 2,22%, saluran pemasaran komoditas wortel, yang paling efisien adalah
saluran pemasaran 2 dengan tingkat efisiensi 7,32%.
Dari seluruh saluran pemasaran sayur secara umum dapat disimpulkan
bahwa saluran yang paling efisien adalah yang paling pendek yakni dengan satu
tingkat pedagang perantara. Hanya pada komoditas labu siam saja, saluran yang
paling efisien adalah saluran panjang yakni saluran dengan tiga tingkat pedagang
perantara.
Besarnya volume penjualan lembaga pemasaran mempengaruhi besarnya
keuntungan. Semakin besar volume penjualan maka biaya pemasaran tiap
satuannya menjadi lebih rendah. Sehingga dengan biaya pemasaran yang lebih
rendah, maka bagian keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar. Namun
pembagian keuntungan sebagian besar lembaga pemasaran, belum terdistribusi
secara proporsional.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]