EFEK PEMBERIAN MINUMAN FUNGSIONAL FOS-INULIN TERHADAP FRAKSI LIPID (UJI KLINIS PASIEN DISLIPIDEMIA DI RSD dr. SOEBANDI)
Abstract
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyebab kematian paling sering akibat penyakit jantung di Indonesia saat ini. PJK ini penyebabnya multifaktorial salah satunya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolik dimana kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL melebihi batas normal dan kolesterol HDL rendah. Dengan mengurangi angka dislipidemia, maka juga akan mengurangi angka serangan jantung mendadak dan faktor risiko terhadap PJK, oleh karena itu penting untuk mengatasi dislipidemia. Penatalaksanaan awal dislipidemia adalah dengan cara pembatasan diet dan dengan pengaturan asupan serat pangan. Banyak serat yang sekarang dimanfaatkan sebagai makanan fungsional yang mampu menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida, salah satunya adalah inulin dan fruktooligosakarida. Inulin dan fruktooligosakarida adalah serat larut air yang bekerja dengan menghambat sintesis de novo asam lemak di hepar. Inulin dan Fruktooligosakarida dapat dijadikan alternatif bahan pangan yang mampu membantu
menurunkan angka dislipidemia dan mengurangi risiko PJK, untuk itu perlu dilakukan dahulu uji efek inulin dan fruktooligosakarida terhadap fraksi lipid darah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek fungsional inulin dan fruktooligosakarida yang dikonsumsi dalam bentuk minuman terhadap fraksi lipid (trigliserida, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL) pada pasien dislipidemia.
Penelitian eksperimental klinik ini berjalan dari April 2010-Juni 2010 di RSD dr. Soebandi. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Poli Jantung dan Poli Interna RSD dr. Sobandi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dan pasien yang menjadi sampel adalah pasien yang memenuhi kriteria seleksi. Setelah terpilih, sebanyak 16 pasien akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dengan desain pararel matched pairs dan dilakukan single blinding. Sebelum mendapatkan perlakuan, semua sampel akan diukur kadar fraksi lipid awalnya, dan setelah mendapatkan perlakuan semua sampel akan diukur kembali kadar fraksi lipidnya. Kelompok perlakuan menerima minuman fungsional FOSInulin 150 ml selama 21 hari sedangkan kelompok kontrol menerima minuman placebo 150 ml juga selama 21 hari. Untuk membantu mengatahui kondisi diet pasien dilakukan juga survei pola konsumsi. Survei pola konsumsi ini dilakukan dengan metode wawancara bebas terpimpin, dan food recall comsumption sehari-hari.
Perubahan nilai fraksi lipid sebelum dan setelah perlakuan kemudian dianalisis dengan uji T-test berpasangan. Sedangkan hubungan antara kelebihan atau kekurangan kalori dengan efek yang terjadi pada fraksi lipid pasien di uji dengan uji korelasi Pearson Product Momment. Setelah didapatkan data dan dilakukan analisis terhadap data perubahan kadar fraksi lipid sebelum dan sesudah perlakuan, didapatkan hasil bahwa kadar trigliserida, kadar kolesterol LDL dan kadar kolesterol total tidak berubah secara signifikan pada kelompok perlakuan pasca pemberian minuman fungsional FOS dan Inulin. Dan setelah dilakukan analisis terhadap hasil perhitungan survei pola konsumsi dengan kenaikan atau penurunan kadar fraksi lipid, tidak ada korelasi yang kuat, yang berarti tidak ada pengaruh yang kuat antara total kalori dan kebutuhan kalori dengan naik
atau turunnya fraksi lipid.
Kesimpulannya adalah minuman fungsional FOS dan inulin 150 ml dengan komposisi inulin 2 gram dan FOS cair 50 ml (13 gram) yang diberikan setiap hari selama 21 hari pada pasien dislipidemia RSD dr. Soebandi belum memberikan efek nyata terhadap fraksi lipid.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]