Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD untuk Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Pokok Bahasan Semangat Kerja pada Siswa Kelas III SDN Tukum 02 Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2010/2011
Abstract
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS
sebagian besar masih bersifat konvensional, monoton dan berpusat pada guru. Hal
tersebut menyebabkan siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak
berminat mengikuti pelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat menerapkan
model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan bersemangat. Salah satu
model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif adalah pembelajaran
kooperatif model STAD. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat
menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, menarik minat siswa dan tidak
membosankan bagi siswa. Permasalahannya adalah bagaimana penerapan
pembelajaran model STAD dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar IPS pokok
bahasan Semangat Kerja pada siswa kelas III SDN Tukum 02. Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan semangat
kerja dengan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD.
Penelitian dilakukan di SDN Tukum 02 Kabupaten Lumajang. Subjek
penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah 19 siswa, yang terdiri dari 10 siswa
laki-laki dan 9 siswa perempuan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai
tanggal 13 Mei 2011 sampai dengan 27 Mei 2011.
viii
Data yang dikumpulkan berupa penilaian aktivitas siswa dan skor tes. Hasil
penilaian pada siklus I pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai 73,68% (kriteria aktif)
dengan 2 siswa tergolong sangat aktif, 12 siswa tergolong aktif dan 5 siswa tergolong
kurang aktif. Untuk pertemuan 2 aktivitas siswa mencapai 78,95% (kriteria sangat
aktif) dengan 4 siswa tergolong sangat aktif, 11 siswa tergolong aktif dan 4 siswa
tergolong kurang aktif. Siklus II pertemuan 1 aktivitas siswa mencapai 84,21%
(kriteria sangat aktif) dengan rincian 6 siswa tergolong sangat aktif, 10 siswa
tergolong aktif dan 3 siswa tergolong kurang aktif. Untuk pertemuan 2 aktivitas siswa
mencapai 89,47% dengan rincian 11 siswa tergolong sangat aktif,6 siswa tergolong
aktif dan 2 siswa tergolong kurang aktif. Analisis hasil tes akhir siklus I mencapai
84,21% dengan rata-rata skor 74,2 (kriteria tuntas) dengan 16 siswa tergolong tuntas
dan 3 siswa tergolong tidak tuntas. Tes akhir siklus II mencapai 89,47% dengan ratarata
skor 82,6 dengan 17 siswa tergolong tuntas dan 2 siswa tergolong tidak tuntas.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) penerapan pembelajaran
kooperatif model STAD dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, menarik
minat, dan menumbuhkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan sesama
sehingga dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa; 2) pembelajaran dengan
model STAD dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa.
Diharapkan pembelajaran kooperatif model STAD ini dapat menjadi alternatif dalam
pembelajaran IPS di kelas sebagai upaya untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa.