Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Vaksin Rabies Pada Anjing Peliharaan Di Desa Yeh Embang Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana
Abstract
Rabies merupakan penyakit infeksi akut (bersifat zoonosis) pada susunan
saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan
penular terutama anjing, kucing dan kera. Di Indonesia penyebaran rabies atau
dikenal sebagai penyakit anjing gila terus meluas. World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa lebih dari 90% kasus rabies pada manusia terjadi akibat dari
gigitan hewan-hewan anjing yang terinfeksi. Provinsi Bali merupakan salah satu
daerah endemis rabies dengan tingkat populasi anjing yang tinggi, sehingga
merupakan wilayah yang efektif sebagai penyebaran penyakit rabies.
Virus rabies yang menyerang Bali akhirnya menyebar di seluruh daerah Bali,
termasuk Jembrana. Wilayah penyebaran rabies pada tahun 2011 di Kabupaten
Jembrana ditemukan di 5 Kecamatan dan salah satunya adalah Kecamatan Mendoyo.
Desa Yeh Embang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Mendoyo
dengan jumlah kasus gigitan terbanyak yaitu 60 kasus. Berdasarkan kasus tersebut 14
ekor anjing diantaranya tidak divaksinasi. Upaya pemberantasan rabies pada hewan
dilakukan dengan cara vaksinasi dan eliminasi pada hewan-hewan penular rabies
terutama anjing. Dari laporan tersebut ternyata masih banyak kasus-kasus gigitan oleh
anjing yang tidak divaksinasi. Banyak faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya
upaya pemberantasan rabies dengan cara vaksinasi rabies.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan
dengan pemberian vaksin rabies pada anjing peliharaan, Desa Yeh Embang
ix
Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Penelitian ini merupakan penelitian
dengan desain analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Yeh Embang
Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana dengan besar sampel sebanyak 70
responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Data dari penelitian ini diperoleh dari data primer dengan
menggunakan kuisioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji statistik
regresi logistik dengan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik ada hubungan yang
bermakna antara jenis kelamin (p-value=0,014), pekerjaan (p-value=0,029), jumlah
anjing peliharaan (p-value=0,043), pengetahun (p-value=0,021), sikap (pvalue=0,033),
anjuran petugas (p-value=0,015), anjuran tokoh formal (pvalue=0,021),
anjuran tetangga (p-value=0,007) dan dukungan keluarga (pvalue=0,028)
terhadap pemberian vaksin rabies pada anjing peliharaan. Sedangkan
pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur(pvalue=0,673),
pendapatan (p-value=0,139), pendidikan (p-value=1,000) dan
keterpaparan terhadap media informasi (p-value=1,000) dengan pemberian vaksin
rabies pada anjing peliharaan di Desa Yeh Embang Kecamatan Mendoyo Kabupaten
Jembrana.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi Dinas Kesehatan dan Dinas
Peternakan Kabupaten Jembrana untuk meningkatkan program promosi kesehatan
mengenai penyakit rabies dan pencegahanya dalam bentuk penyuluhan langsung ke
rumah pemilik anjing sehingga penyebaran informasi mengenai penyakit rabies dapat
dilakukan secara merata. Selain itu bagi pemilik anjing diharapkan secara aktif
mengikuti penyuluhan yang dilakukan oleh petugas serta diharapkan pemilik anjing
dapat menginformasikan pengetahuan tersebut kepada masyarakat lainnya.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]