ANALISIS PEMASARAN DAN ALASAN PETANI MEMILIH PENGOLAHAN KOPI ARABIKA DI DESA BELANTIH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI
Abstract
Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang menjanjikan bagi
indonesia, karena saat ini masih merupakan salah satu komoditas perkebunan
andalan bagi sebagian besar masyarakat tani. Negara Indonesia merupakan negara
pengekspor kopi terbesar di dunia (Internasional) yang mendapatkan urutan
peringkat ke-3. Urutan kedua besar pengekspor kopi di dunia yaitu Brazil dan
Vietnam. Sasaran ekspor kopi yang berasal dari indonesia umumnya ke negara
Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Italia. Penelitian ini dilakukan pada petani
kopi arabika di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi
Bali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) alasan petani memilih
pengolahan kopi arabika; (2) saluran pemasaran kopi arabika; (3) efisiensi
pemasaran kopi arabika di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Provinsi Bali. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan metode
analitik. Pengambilan contoh yang digunakan untuk penentuan sampel adalah
menggunakan metode Multi Stage Sampling. Pengambilan sampel petani dengan
menggunakan metode Simple Random Sampling dan Snowball Sampling untuk
sampel pedagang. Metode pengambilan data menggunakan data primer dan data
sekunder. Alat analisis data yang digunakan adalah analisis nilai share keuntungan,
share biaya, margin pemasaran, distribusi margin dan efisiensi pemasaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) Petani kopi arabika yang melakukan
pengolahan basah dengan alasan utama harga kopi lebih tinggi sebesar 63,33% dan
mendapatkan mutu lebih baik sebesar 36,67%; (2) Saluran pemasaran kopi arabika
yang terjadi di Desa Belantih Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi
Bali terdapat dua saluran pemasaran, yang dibedakan menjadi saluran pemasaran I
(Petani-Tengkulak-Pedagang Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang
Besar-Eksportir (Surabaya)) dan saluran pemasaran II (Petani-Pedagang
Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya));
(3) Nilai efisiensi pemasaran saluran pemasaran I (Petani-Tengkulak-Pedagang
Pengumpul (Subak Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya))
sebesar 16,64% dan saluran pemasaran II (Petani-Pedagang Pengumpul (Subak
Abian Kerta Waringin)-Pedagang Besar-Eksportir (Surabaya)) sebesar 15,71%.
Dari kedua saluran pemasaran kopi arabika adalah efisien namun yang paling
efisien adalah saluran pemasaran II.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]