PEMISAHAN ASAM AMINO (ARGININ, ASAM GLUTAMAT, ASAM ASPARTAT) DENGAN HPLC MENGGUNAKAN DETEKTOR POTENSIOMETRI ELEKTRODA TUNGSTEN OKSIDA
Abstract
Asam amino memegang peranan penting dalam metabolisme tubuh, sebagai
monomer penyusun protein. Campuran asam amino atau protein dapat dipisahkan
dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah kromatografi. Dua parameter
utama yang digunakan untuk mengukur kinerja dari suatu proses pemisahan adalah
daya pisah dan kecepatan proses pemisahan dengan indikator waktu. Teknik
pemisahan modern yang telah banyak digunakan dan memenuhi kedua parameter
tersebut salah satunya adalah High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
HPLC terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah detektor yang
memegang peranan penting dalam merespon komponen sampel yang terelusi.
Detektor yang digunakan pada penelitian ini adalah potensiometri yang
memanfaatkan tungsten oksida sebagai elektroda kerja dan Ag/AgCl sebagai
elektroda pembanding. Tungsten oksida ini mengukur perubahan pH yang terjadi.
Asam amino dalam larutan dapat menghasilkan ion H+ yang akan mengakibatkan
perubahan pH larutan, sehingga menyebabkan beda potensial diantara dua elektroda.
Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui adanya pengaruh laju alir,
konsentrasi acetonitril dan pH buffer dalam mendeteksi asam amino (asam glutamat,
asam aspartat dan arginin); (ii) mengetahui respon dari detektor potensiometri
(tungsten oksida-Ag/AgCl) terhadap hasil pemisahan asam amino (asam glutamat,
asam aspartat dan arginin); (iii) mengetahui karakteristik teknik HPLC dengan
detektor potensiometri tungsten oksida-Ag/AgCl yang meliputi linieritas, limit
deteksi, dan sensitifitas.
Penelitian ini melakukan pemisahan terhadap asam amino (arginin, asam
glutamat dan asam aspartat) dengan melakukan beberapa optimasi terlebih dahulu,
yaitu: optimasi laju alir, optimasi konsentrasi acetonitril dan optimasi pH buffer.
Kondisi optimum yang telah didapatkan, selanjutnya digunakan untuk proses
pemisahan.
Kinerja sensor dalam mendeteksi asam amino(asam glutamat, asam aspartat
dan arginin) dalam penelitian ini diperoleh sensitivitas 4 mV/dekade untuk asam
glutamat, 8,8 mV/dekade untuk asam aspartat dan 4,3 mV/dekade untuk arginin,
sedangkan limit deteksi untuk asam glutamat 1,58x10-7 M, untuk asam aspartat
6,58x10-8 M dan untuk arginin 6,51x10-8 M.
Hasil penelitian didapatkan kondisi optimum (asam glutamat, asam aspartat
dan arginin) adalah sebagai berikut : laju alir 1,2 mL/menit, konsentrasi acetonitril
15% serta pH optimum pada penelitian ini adalah buffer phosphat pH 6,5.