UJI AKTIVITAS TROMBOLITIK DAN KARAKTERISASI PROTEIN EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus
Abstract
Trombosis adalah keadaan di mana terjadi pembentukan massa bekuan darah
intravaskuler, yang berasal dari konstituen darah. Adanya bekuan darah pada arteri
koroner dapat menyebabkan terjadinya infark miokardium yang mengakibatkan
gangguan aliran darah ke jantung. Salah satu terapi penyakit thrombosis dengan
menggunakan agen trombolitik. Bahan pangan seperti jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) diduga mempunyai aktivitas trombolitik dan senyawa yang berperan yaitu
enzim dalam jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jamur
tiram mempunyai aktivitas trombolitik dan bagaimana perbedaannya jika
dibandingkan dengan tepung cacing tanah Lumbricus rubellus, kemudian bagaimana
karakter enzim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan agen
trombolitik baru dan memberikan acuan untuk produksi sediaan obat untuk
pengobatan penyakit yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah.
Tahap awal penelitian ini adalah ekstraksi jamur tiram yang kemudian
dilakukan presipitasi dengan menggunakan aseton untuk menghasilkan enzim kasar.
Masing-masing ekstrak dan enzim kasar jamur tiram putih dilakukan uji aktivitas
trombolitik. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas trombolitik yaitu metode
Blood Clot Lysis Assay dengan % lisis bekuan darah sebagai parameter pengamatan.
Karakterisasi protein dengan cara elektroforesis SDS-PAGE 10%.
Pada hasil uji aktivitas trombolitik diketahui bahwa ekstrak dan enzim kasar
jamur tiram mempunyai aktivitas trombolitik. Persen lisis bekuan darah untuk ekstrak
ix
dengan volume 100 μl; 200 μl dan suspensi cacing tanah dengan konsentrasi 0,01
g/ml tidak berbeda nyata. Sedangkan aktivitas trombolitik untuk ekstrak dengan
volume 500 μl mempunyai aktivitas paling besar dan berbeda nyata dari semua
perlakuan ekstrak dan suspensi cacing tanah. Untuk enzim kasar jamur tiram putih
konsentrasi 0,01 g/ml memiliki aktivitas trombolitik yang tidak berbeda nyata dengan
suspensi cacing tanah. Sedangkan untuk konsentrasi 0,02 g/ml dan 0,05 g/ml,
mempunyai aktivitas trombolitik yang lebih besar dari suspensi cacing tanah dan
berbeda nyata. Pada masing-masing konsentrasi pemberian enzim kasar, aktivitas
trombolitik tertinggi terdapat pada konsentrasi 0,05 g/ml. Konsentrasi pemberian
ekstrak dan enzim kasar jamur tiram putih mempengaruhi aktivitas trombolitik.
Karakterisasi protein dilakukan secara elektroforesis SDS-PAGE. Gel terbuat
dari poliakrilamid dari polimerisasi akrilamid dan bis akrilamid. Berat molekul dari
protein jamur tiram putih yang didapatkan sebesar 45,50 kDa, 32,52 kDa, 21,09 kDa;
15,1 kDa.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]