KARAKTERISASI PARSIAL FAKTOR IMUNOMODULATOR KELENJARSALIVA Aedes aegypti (DIPTERA: CULICIDAE) SEBAGAI KANDIDATTRANSMISSION BLOCKING VACCINE (TBV)DEMAM BERDARAH DENGUE
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)hingga saat ini merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus
dengue dan ditransmisikan ke manusia oleh Aedes aegypti (Ae. aegypti) sebagai
vektor primer, sedangkan Aedes albopictus (Ae. albopictus) sebagai vektor
sekundernya. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus maka
penanganan untuk penyakit ini masih bersifat simptomatis dan tidak ada terapi
kausatifnya. Penanganan terhadap penyakit DBD yang bisa dilakukan adalah dengan
pengendalian vektornya. Namun usaha tersebut belum memberikan hasil yang
maksimal. Usaha pencegahan lain yang terus dikembangkan adalah pembuatan
vaksin. Pendekatan terbaru penanganan DBD yang dikembangkan saat ini adalah
pembuatan Transmission Blocking Vaccine (TBV) yang salah satunya berbasis saliva
vektor. Pendekatan ini dilakukan berdasarkan hipotesis bahwa saliva vektor penyakit
Arthropoda mengandung faktor vasodilator dan imunomodulator yang berperan
penting dalam proses transmisi patogen. Protein imunomodulator saliva vektor
penyakit Arthropoda inilah yang merupakan target potensial dalam pengembangan
TBV. Tujuan penelitian ini mengetahui protein putatif ekstrak kelenjar saliva Ae.
aegypti yang berfungsi sebagai faktor imunomodulator. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain 1) rearing Ae. aegypti, 2). isolasi kelenjar saliva Ae.
aegypti, 3) ekstraksi protein kelenjar saliva Ae. aegypti, 4). preparasi plasma darah
manusia, 5) optimasi Dot Blot, 6) analisis SDS-PAGE, 7) analisis Western Blot. Hasil visualisasi SDS-PAGE protein dari 100 pasang kelenjar saliva Ae. aegypti
menunjukkan adanya beberapa pita protein dengan berat molekul ~ 136, 122, 77, 63,
59, 55, 49, 40, 36, 24, 22 dan 20 kDa. Dari hasil visualisasi Western Blot dapat
diketahui bahwa protein spesifik yang dikenali plasma darah orang endemik tersebut
memiliki berat molekul ~ 37 kDa. Protein spesifik tersebut diduga berperan penting
dalam resistensi penduduk endemik terhadap infeksi virus dengue. Penelitian ini
menunjukkan pentingnya hubungan antara inang dan vektor untuk mengembangkan
strategi terpadu dalam mengevaluasi paparan saliva Ae. aegypti dan untuk menekan
risiko DBD