Pendeteksian Pipa Besi di Bawah Dasar Kolam Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Pole-pole
Abstract
RINGKASAN
Pendeteksian Pipa Besi di Bawah Dasar Kolam Menggunakan Metode
Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Pole-pole; Nasrifah Ainur Rochmah,
050210102226; 2010; 40 halaman; Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Sistem perpipaan tidak hanya untuk pendistribusian air minum saja tetapi juga
digunakan dalam perindustrian misalnya mengangkutan
minyak dari sumur bor ke
tendon, pipa-pipa kabel dalam tanah. Sistem perpipaan yang berada baik di daerah
sungai atau laut dalam jangka waktu yang lama akan mengalami proses sedimentasi,
yang mengakibatkan pipa tertutup oleh tanah, sehingga tidak diketahui letak atau
posisi dari pipa-pipa tersebut. Untuk mengetahui keadaan dan posisi dari pipa maka
diperlukan studi geofisika. Studi geofisika yang digunakan adalah geolistrik
resistivitas konfigurasi Pole-Pole. Tujuan penelitian geolistrik resistivitas konfigurasi
pole-pole yaitu (1) untuk mengetahui pola resistivitas pipa besi bawah dasar kolam
berdasarkan metode geolistrik resistivitas konfigurasi pole-pole (2) untuk mengetahui
posisi atau letak logam bawah dasar kolam dengan menggunakan metode geolistrik
resistivitas konfigurasi pole-pole. Penelitian ini dapat diaplikasikan untuk
mengidentifikasi pipa air minum, pipa minyak, yang terletak dibawah dasar air.
Penelitian metode geolistrik resistivitas ini merupakan penelitian berskala
laboratorium dengan pipa besi berbentuk silinder sebagai objek dengan panjang besi
30 cm dan diameter 5 cm. Panjang kolam 2 m, lebar kolam 2 m, dan kedalaman 0,5
m, spasi terpendek adalah 30 cm dengan grid 7x7. Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran adalah
koordinat elektrode arus, koordinat elektrode potensial, nilai kuat
arus (I ), beda potensial (V), kemudian data hasil pengukuran diolah dengan
menggunakan Microsoft Office Excel untuk memperoleh nilai faktor geometri (K)
dan nilai resistivitas semu (
ρ ). Nilai resistivitas semu dari hasil perhitungan diolah
a
viii
dengan menggunakan software RES3DINV untuk inversi 3 dimensi. Pengukuran
dalam penelitian ini peneliti menggunakan cross diagonal survey
Hasil dari pengukuran menunjukkan pola distribusi resistivitas yang terbagi
dalam 6 bagian (layer), dengan tiap-tiap layer memiliki rentang kedalaman tertentu.
Layer pertama rentang kedalaman antara 0,00-0,10 m, layer kedua rentang kedalaman
0,10-0,20 m, layer ketiga rentang kedalaman 0,20-0,30 m, layer keempat rentang
kedalaman 0,30-0,40 m, layer kelima rentang kedalaman 0,40-0,50 m, dan layer
keenam rentang kedalaman 0,50-0,60 m, pada posisi pipa membujur utara-selatan.
Dari hasil inversi menunjukkan bahwa tingkat kesalahan atau RMS error adalah
12,2%. Pipa besi telah terdeteksi dari layer pertama sampai pada layer ketiga, karena
pada layer pertama mengalami distorsi, akan tetapi objek terlihat dengan jelas pada
layer yang ketiga yaitu pada kedalaman 0,20-0,30 m, dan posisi 0,6 m hingga 1,18 m
dalam arah sumbu X dan 1,05 m hingga 1,10 m dalam arah sumbu Y, yang ditandai
dengan warna biru tua dengan harga resistivitas 6,5 Ωm. Hal ini dimungkinkan pada
saat proses sedimentasi terdapat tanah yang masuk dalam pipa besi. Selanjutnya hasil
dari inversi 3 dimensi diolah dengan menggunakan Software Photoshop untuk
menggambarkan pola dalam bentuk 3 dimensi yang lebih jelas. Akan tetapi dalam
penelitian ini belum menampakkan resistivitas antara permukaan air, bawah
permukaan air dan bawah dasar air secara akurat.