PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN PENGURANGAN BUAH TERHADAP MUTU FISIK DAN FISIOLOGIS BENIH TEMBAKAU VOOR OOGST (Nicotiana tabacum. L.)
Abstract
Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan tanaman semusim
yang termasuk dalam famili Solanaceae. Tanaman tembakau memiliki buah
dalam jumlah yang banyak, dalam buah terdapat biji, biji tembakau yang belum
melewati masa dorman tidak dapat berkecambah apabila disemaikan. Untuk
memperoleh daya kecambah yang baik sekitar 95%, biji yang dipetik harus benarbenar
dalam keadaan masak dan telah disimpan dengan baik pada suhu yang
kering. Biji yang masak, kering dan disimpan dengan baik tetap memiliki daya
kecambah yang tinggi walaupun telah disimpan bertahun-tahun. Komoditas
tembakau memberi sumbangan besar bagi perekonomian Indonesia. Komoditas
ini mempunyai arti yang penting bagi sub sektor perkebunan, karena disamping
mempunyai manfaat sosial juga dirasakan adanya manfaat ekonomi.
Pemberian pupuk N untuk memenuhi kebutuhan tanaman harus dalam
jumlah yang tepat sehingga tanaman tidak mengalami defisiensi N maupun
kelebihan N. Bahwa pemberian yang tepat bukan hanya ditentukan oleh jenis
pupuk, cara pemberian dan waktunya, tetapi juga oleh dosis pupuk yang
digunakan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik dan produksi optimum.
Masalah yang dihadapi produksi tembakau saat ini adalah rendahnya mutu
benih sehingga mengakibatkan turunnya harga yang tajam. Salah satu cara untuk
mengatasi hal tersebut dengan pemupukan N yang mempengaruhi pertumbuhan
vegetatif sehingga berpengaruh terhadap mutu benih dan pengurangan buah yang
meningkatkan konsentrasi asimilat sehingga mutu benih juga meningkat.
Metode penelitian dilaksanakan secara faktorial menggunakan pola dasar
rancangan acak kelompok (RAK) sebanyak 3 ulangan dengan faktor pertama
dosis pupuk nitrogen (3.5 g urea/tan, 4.5 g urea/tan, 5.5 g urea/tan, 6.5 g urea/tan)
dan faktor kedua pengurangan buah (disisakan 70%, disisakan 80%, disisakan
90%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk nitrogen (A)
berpengaruh nyata terhadap mutu benih (daya kecambah, kecepatan becambah,
keserempakan berkecambah) dan jumlah benih per mg. Perlakuan pengurangan
buah (P) juga menunjukkan pengaruh nyata terhadap mutu benih, sedangkan
interaksi (AP) menunjukkan pengaruh nyata terhadap panjang daun, lebar daun
dan kecepatan berkecambah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]