EFEK EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) TERHADAP KETEBALAN REGENERASI EPITEL LESI TRAUMATIK PADA MENCIT BALB/C JANTAN
Abstract
Lesi traumatik merupakan salah satu lesi yang sering dijumpai pada rongga
mulut. Berbagai rangsang dapat menjadi penyebab lesi traumatik, diantaranya adalah
prosedur anastesi lokal lidokain dengan salah satu komposisinya berupa HCl 2%.
Lesi traumatik dapat diatasi dengan obat-obat analgesik dan antiinflamasi yang ada
dipasaran, namun karena sebagian besar obat-obatan tersebut memiliki efek samping,
maka obat herbal dapat menjadi alternatif. Obat herbal yang dapat menjadi alternatif
adalah daun singkong (Manihot esculenta). Daun singkong memiliki berbagai
kandungan yaitu, vitamin C, vitamin A, protein, flavonoid, saponin, dan triterpenoid.
Zat-zat tersebut dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka terutama pada proses
epitelialisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun
singkong (Manihot esculenta) terhadap ketebalan epitel mukosa labial mencit yang
mengalami lesi traumatik.. Selain itu juga mengetahui perbedaan ketebalan epitel
mukosa labial mencit yang mengalami lesi traumatik setelah pemberian ekstrak daun
singkong (Manihot esculenta) selama 7 hari dan 10 hari. Jenis penelitian ini adalah
eksperimental laboratoris menggunakan rancangan penelitian the posttest only control
group design. Sampel mencit BALB/C akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kontrol dan perlakuan. Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua yaitu kelompok
kontrol hari ke-7 (K1) dan kontrol hari ke-10 (K2), kelompok perlakuan dibagi
menjadi kelompok perlakuan hari ke-7 (P1) dan perlakuan hari ke-10 (P2). Untuk
mempercepat terbentuknya lesi traumatik maka peneliti menggunakan HCl 32%.
viii
Semua sampel mencit akan ditempel mukosa labialnya dengan spon kecil berdiameter
2 mm yang di tetesi HCl 32% sebanyak 0,01 ml selama dua detik. Kelompok
perlakuan diberikan ekstrak daun singkong sedangkan kelompok kontrol diberikan
aquadest mulai hari ke-1 sampai ke-10. Pada hari ke-7 kelompok K1 dan P1
dikorbankan, pada hari ke-10 kelompok K2 dan P2 dikorbankan. Setelah
dikorbankan, sampel diambil mukosa labialnya dan dibuat sediaan histologi untuk
diukur ketebalan epitelnya.
Analisis hasil penelitian menggunakan uji Mann-Whitney (p<0,05)
menunjukkan adanya perbedaan ketebalan epitel yaitu kelompok P1 lebih tebal
daripada kelompok K1, karena kelompok P1 diberi ekstrak daun singkong (Manihot
esculenta) yang memiliki kandungan zat-zat yang memicu proses regenerasi epitel.
Epitel kelompok P1 lebih tebal daripada kelompok P2. Hal ini disebabkan kelompok
kelompok P2 mengalami fase maturasi yang lebih lama sehingga epitel menjadi lebih
tipis.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian diatas bahwa ekstrak daun
singkong (Manihot esculenta) terbukti dapat meningkatkan ketebalan epitel lesi
traumatik mencit BALB/C jantan pada perlakuan hari ke-7. Ketebalan epitel pada
kelompok yang diberi ekstrak daun singkong (Manihot esculenta) hari ke-7 (P1) lebih
tebal daripada epitel kelompok perlakuan hari ke-10 (P2).
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2072]