• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS PSIKOLOGI WANITA NOVEL JURANG KEADILAN KARYA PIPIET SENJA

    Thumbnail
    View/Open
    AB (48)-_1.pdf (469.5Kb)
    Date
    2014-01-21
    Author
    Dwi Ratna Anggraini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    etelah dilakukan analisis terhadap novel Jurang Keadilan karya Pipiet Senja menggunakan teori struktural dan pragmatik yang ditekankan pada analisis psikologi wanita dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Kajian struktural meliputi: judul, tema, penokohan dan perwatakan, latar, dan konflik. Judul Jurang Keadilan menunjukkan keadaan dan suasana cerita. Keadaan dan suasana cerita tersebut mengemukakan tentang kehidupan yang bersifat adil dalam menentukan atau mengatasi masalah, baik masalah besar maupun kecil . Tema terdiri atas dua bagian, yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah dengan perjuangan seseorang mencapai keberhasilan dalam mencari jati diri. Tema mayor tersebut didukung oleh tema minor, yaitu:(1) kasih sayang seorang kakek kepada cucunya(2) rasa iri dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan(3) kasih sayang seorang nenek kepada cucunya. Tokoh utama adalah Rumondang. Rumondang merupakan tokoh yang memiliki watak datar atau (flat character) karena tidak mengalami perubahan watak. Tokoh utama didukung oleh tokoh bawahan. Tokoh bawahan yang dikaji adalah Kakek, Oma Mey-Mey, Hotma, dan Sarluman. Hotma memiliki watak bulat atau round character karena pengalami perubahan watak. Oma Mey-Mey, Kakek dan Sarluman memiliki watak datar atau flat character karena dari awal hingga akhir penceritaan tidak mengalami perubahan watak. Latar meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat meliputi rumah adat Batak, sabak (sawah), pemakaman, puskesmas, Desa Tapanuli Selatan dan pasar Tapanuli. Latar waktu, yaitu dua hari dua malam, dua bulan dan malam hari. Latar sosial, yaitu rambin, poken, sopo godang, paroppa, dan markobar. Konflik yang ada yaitu konflik fisik yaitu antara manusia dengan manusia dialami oleh Rumondang dengan A Fei, Rumondang dengan neneknya (Ompung Ni Sahat), dan Rumondang dengan Hotma. Konflik antara manusia dengan alam dalam Novel Jurang Keadilan karya Pipiet Senja tidak ada. Konflik manusia dengan masyarakat dialami Bang Farid dengan masyarakat, Sagala dengan Rumondang, masyarakat setempat dan kepolisian Depok. Konflik antara satu ide dan ide yang lain dalam Novel Jurang Keadilan karya Pipiet Senja tidak ada. Konflik antara manusia dengan kata kata hatinya dialami Rumondang. Unsur-unsur struktural yang ada saling berkaitan dan berpadu membentuk satu kesatuan yang utuh. Analisis psikologi wanita meliputi pribadi wanita dan beberapa sifat khasnya, kepribadian gadis puber, pribadi gadis adolesensi dan wanita dewasa. Pribadi wanita dan sifat khasnya meliputi keindahan, kelembutan, rendah hati, dan memelihara. Keindahan pada diri wanita berupa kecantikan dan keindahan sikap yang dimiliki oleh Rumondang dan Mama Siao Lien. Kecantikan tidak hanya dari segi jasmani dan rohani, namun perilaku yang sopan dan anggun menambah nilai keindahan wanita untuk meningkatkan daya tarik mereka. Rumondang, Dokter Amelia dan Oma Mey-Mey memiliki sikap kelembutan. Sikap rendah hati juga dimiliki Rumondang dan sikap memelihara dimiliki oleh Rumondang, Mpok Munah dan Yuriko. Kepribadian gadis puber hanya dialami oleh Rumondang. Pribadi gadis adolesensi meliputi faktor dalam pribadi gadis adolesensi yang ditunjukkan oleh Rumondang. Wanita dewasa juga ditunjukkan oleh Rumondang dan Yuriko Fatma. Kedewasaan tidak dapat dilihat dari umur wanita tersebut, melainkan sikap seorang wanita dengan menjalankan tanggung jawabnya di dalam keluarga dan masyarakat. Manfaat yang diperoleh dari kajian psikologi wanita adalah (1) orang tua hendaknya tidak memaksakan kehendak kepada anak dan membiarkan anak mengambil keputusannya sendiri dan kasih sayang yang ditunjukkan nenek dan kakek terhadap cucunya patut diteladani.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/19500
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2313]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository