KONSENTRASI EFEKTIF EKSTRAK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) SEBAGAI PEMBERSIH GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK TERHADAP JUMLAH Streptococcus mutans
Abstract
Bahan basis gigi tiruan yang paling umum digunakan adalah resin akrilik
heat cured. Basis gigi tiruan dan mukosa disekat oleh pelikel saliva. Pelikel saliva
pada basis gigi tiruan akan menyebabkan kolonisasi dan proliferasi bakteri dan
jamur. Streptococcus mutans merupakan bakteri pertama yang melekat pada basis
gigi tiruan. S. mutans menghasilkan substrat polisakarida ekstraseluler sebagai
jalan bagi bakteri dan jamur lain untuk melekat pada basis gigi tiruan. Bakteri dan
jamur tersebut akan berproliferasi menjadi plak. Plak inilah yang menyebabkan
terjadinya denture stomatitis. Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah denture
stomatitis dengan menggunakan bahan pembersih gigi tiruan. Pembersihan gigi
tiruan dapat dilakukan dengan beberapa teknik, salah satunya dengan cara
perendaman pada larutan pembersih gigi tiruan. Larutan pembersih gigi tiruan
yang seringkali digunakan adalah sodium hypochlorite 0,05%. Pada penelitian ini,
peneliti ingin mencoba menggunakan bahan alternatif pembersih gigi tiruan dari
alam yang juga diketahui mengandung sifat antibakteri yang berasal dari ekstrak
daun tembakau.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan penelitian post test only control group design. Sampel penelitian ini
adalah lempeng resin akrilik berukuran 10x10x1 mm. Lama perendaman lempeng
akrilik dalam ekstrak daun tembakau konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,
sodium hypochlorite (NaOCl) 0,05%, dan aquades steril yaitu selama 6 jam untuk
menyesuaikan perendaman gigi tiruan di malam hari sesuai lama istirahat
pengguna gigi tiruan. Perendaman tersebut akan memberikan pengaruh terhadap
jumlah S. mutans, setelah dilakukan penghitungan absorbansi dengan spektrofotometer.
Hasil penelitian ini memperlihatkan jumlah S. mutans terbanyak terdapat pada perendaman dengan aquades steril yaitu 21,7.106 cfu/mL, sedangkan jumlah paling sedikit terdapat pada perendaman dengan ekstrak tembakau 50% yaitu 3,1.106 cfu/mL. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun tembakau maka semakin banyak pula kandungan alkaloid nikotin, flavonoid, dan minyak atsiri yang diduga merupakan komponen utama yang memiliki daya antibakteri. Alkaloid nikotin, flavonoid dan minyak atsiri bekerja dengan cara merusak membran atau dinding sel dari bakteri tersebut.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun tembakau efektif menghambat pertumbuhan S. mutans pada plat resin akrilik heat cured yaitu pada konsentrasi 50%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]