Pola intensitas gelombang terhambur pada sistem tomografi gelombang mikro dengan konfigurasi Common Mid Point
Abstract
Pada penelitian ini telah dipelajari pola intensitas gelombang yang terhambur oleh
medium homogen tanpa obyek (eksperimen pertama), pola intensitas gelombang
yang terhambur oleh obyek di dalam medium homogen (eksperimen kedua) dan
pola intensitas maksimum gelombang yang terhambur oleh obyek di dalam
medium homogen (eksperimen ketiga) dengan metode Common Mid Point.
Gelombang terhambur terjadi karena gelombang mikro yang ditransmisikan ke
obyek mengalami difraksi. Pada eksperimen pertama dilakukan sebanyak 10 kali
pengulangan untuk jarak transmitter dan receiver yang berbeda. Pada eksperimen
kedua obyek ditanam di dalam medium homogen pada kedalaman yang berbeda
sesuai dengan perubahan jarak transmitter dan receiver, eksperimen dilakukan
sebanyak 10 kali pengulangan pada setiap perubahan jarak transmitter dan
receiver dan kedalaman obyek. Pada eksperimen ketiga caranya sama dengan
langkah eksperimen kedua, tetapi orientasi receiver di atur (diputar) sedemikian
rupa sehingga pembacaan intensitasnya maksimum. Pola intensitas diperoleh
berdasarkan hubungan antara jarak transmitter dan receiver dengan intensitas
yang dihasilkan. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh pola intensitas
yang berbeda. Pada eksperimen pertama diperoleh pola yang semakin menurun.
Pada eksperimen kedua diperoleh pola yang berbeda untuk setiap kedalaman
obyek. Saat kedalaman obyek 4 s/d 12 cm pola yang dihasilkan menunjukkan
adanya pergeseran puncak ke kanan, tetapi saat kedalaman obyek 14,5 cm s/d 25
cm pola yang dihasilkan memiliki kesamaan dengan pola pada eksperimen
pertama. Hal ini dikarenakan kemungkinan gelombang mikro sudah tidak
mengenai obyek di dalam medium homogen tersebut. Pada eksperimen ketiga
diperoleh pola yang berbeda untuk setiap kedalaman obyek. Untuk setiap
kedalaman, nilai tertinggi dari intensitas yang maksimum diperoleh saat jarak
antara T dengan R 30 cm dan 35 cm. Saat kedalaman obyek 4 cm s/d 12 cm
dihasilkan pola yang mengindikasikan bahwa pada kedalaman tersebut terdapat
obyek, tetapi saat kedalaman obyek 14,5 cm s/d 25 cm pola yang dihasilkan
hampir sama dengan pola pada eksperimen pertama.