PENGARUH KETIDAKUTUHAN KELUARGA TERHADAP DEPRESI ANAK USIA 7-12 TAHUN di SDN MANGARAN 05 AJUNG dan MI NURUL ISLAM LOJEJER WULUHAN JEMBER
Abstract
Keluarga Broken Home atau keluarga tidak utuh terjadi dimana tidak hadirnya
salah satu orangtua karena kematian atau perceraian, atau tidak hadirnya keduaduanya.
Antara keluarga yang utuh dan yang pecah mempunyai pengaruh yang
berbeda terhadap perkembangan anak (Dagun, S.M, 2002).
Keluarga yang tidak lengkap atau tidak utuh pada prinsipnya mempunyai
struktur keluarga yang sudah tidak lengkap lagi disebabkan adanya hal-hal berikut:
a. Salah satu atau kedua orangtua atau kedua-duanya meninggal
b. Perceraian orangtua
c. Salah satu dari kedua orangtua atau keduanya tidak hadir secara kontinyu
dalam tenggang waktu yang cukup lama.
Keluarga yang strukturnya tidak utuh akan memiliki dampak negatif terhadap
psikososial anak. Dengan melihat begitu besarnya pengaruh keluarga terhadap anak,
sebagai orangtua hendaklah menjaga agar keadaan keluarga tetap harmonis sebab
keadaan keluarga yang harmonis akan memberikan pengaruh yang baik terhadap
anak(Sutomo, 2007).
Di dalam masa anak-anak dan remaja kematian orang tua atau perceraian orang
tua berhubungan dengan efek yang merugikan, seperti peningkatan masalah
emosional di masa datang, seperti perasaan kesedihan, keasyikan dengan pikiran
tentang orang yang meninggal, menangis, mudah tersinggung, insomnia, dan
kesukaran dalam berkonsentrasi. Ini semua merupakan tanda dan gejala dari depresi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakutuhan keluarga terhadap
depresi anak usia 7-12 tahun.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional, yang dilakukan di dua Sekolah Dasar Kabupaten Jember
antara lain: SDN Mangaran 05 Ajung, MI Nurul Islam Lojejer Wuluhan Jember.
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi data demografi
dan Hamilton Rating Scale for Depression untuk menilai tingkat depresi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling,
dimana anggota sampel ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap memiliki
hubungan erat dengan ciri populasi. Analisis data menggunakan metode Independent
t test.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh, Persentase siswa
secara umum yang memiliki tingkat depresi ringan sebanyak 50% dan yang tidak
mengalami depresi sebanyak 50%. Selain itu, ketidakutuhan keluarga juga
mempengaruhi untuk terjadinya depresi, karena nilai signifikansi yang diperoleh
adalah p < 0,005 dan faktor-faktor lain yang diperkirakan, seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan orangtua juga dapat menyebabkan timbulnya depresi walau tidak terlalu
signifikan.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]