Pengaruh Warna Perangkap Dengan Atraktan Metil Eugenol Terhadap Lalat Buah Pada Tanaman Cabai Merah
Abstract
Cabai merupakan sayuran penting yang dikonsumsi oleh sebagian besar
penduduk Indonesia dari berbagai tingkat sosial. Salah satu hama utama tanaman
cabai adalah lalat buah. Larva dapat berkembang di dalam buah dan apabila
serangan terjadi pada saat buah cabai masih muda, maka buah akan gugur/rontok
sebelum masak sedangkan pada buah yang telah tua menyebabkan buah menjadi
busuk dan berbelantung.
Lalat buah sulit dikendalikan dengan insektisida apabila hama ini sudah
menyerang atau meletakkan telur pada buah. Pengendalian yang paling efektif
dalam mengatasi lalat buah adalah dengan menggunakan perlindungan langsung
melalui pembungkusan buah, namun cara seperti ini sangat tidak efisien. Cara lain
yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan lalat buah dapat menggunakan
antraktan (zat pemikat) yang dikombinasikan dengan warna perangkap. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna perangkap dengan antraktan metil
eugenol terhadap lalat buah pada tanaman cabai merah.
Penelitan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) terdiri dari empat perlakuan yaitu perangkap warna kuning, merah, hijau
dan bening. Masing-masing perlakuan diulang empat kali. Populasi lalat buah dan
spesies lalat buah diamati pada sore hari setiap dua hari sekali. Dara hasil
pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (Anova) dan di uji Duncan taraf 5 %.
Hasil penelitian menunjukan bahwa warna perangkap berpengaruh tidak
nyata terhadap jumlah lalat buah yang tertangkap. Jumlah lalat buah yang
tertangkap tertinggi pada perangkap warna bening. Spesies lalat buah yang
terperangkap adalah B. dorsalis (97,08%) B. cucurbitae (2,45%) dan B. umbrosa
(0,47%), warna perangkap yang disukai oleh spesies B. dorsalis adalah warna
bening, B. cucurbitae warna merah dan B. umbrosa warna bening dan merah,
warna cabai berpengaruh pada populasi lalat buah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]