PERUBAHAN KANDUNGAN ASAM FITAT BIJI, PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI AKIBAT MUTASI DENGAN ETHYL METHANE SULPHONATE (EMS)
Abstract
Asam fitat merupakan bentuk simpan unsur phosphat (P) sekitar 70%
dalam biji yang akan digunakan dalam perkecambahan. Bagi manusia dan ternak
non ruminansia, asam fitat merupakan senyawa antinutrisi karena mineral dan
bahan organik yang terikat pada asam fitat tidak dapat diserap oleh usus manusia
dan ternak non ruminansia. Asam fitat dapat juga digunakan untuk tujuan khusus
dibidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kedelai genotip
baru yang mempunyai kandungan asam fitat tertentu (rendah dan tinggi) dalam
bijinya yang sesuai dengan penggunaannya. Penelitian ini dilaksanakan di lahan
petani dan laboratorium biologi molekul universitas jember mulai bulan Agustus Desember
2009. Perlakuan ini menggunakan varietas wilis dengan mutasi gen
larutan 20 mM EMS. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan larutan 20 mM
ethyl methane sulphonate (EMS) sebagai agen mutasi tidak mempengaruhi tingkat
perkecambahan kedelai dan didapatkan biji kedelai mutan yang mempunyai
kandungan asam fitat biji paling rendah dan tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]