EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA
Abstract
Penggunaan insektisida kimia untuk mengendalikan larva Spodoptera
litura telah mendorong timbulnya dampak negatif seperti terbunuhnya serangga
yang bukan sasaran, musuh alami, adanya resistensi, resurgensi dan peledakan
hama kedua serta pencemaran lingkungan. Untuk itu diupayakan adanya alternatif
pengendalian yang lebih aman, murah dan ramah terhadap lingkungan adalah
dengan menggunakan insektisida botani yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung senyawa aktif yang toksik terhadap serangga, salah satunya dengan
menggunakan Dringo (Acorus calamus L.).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak rimpang
dringo yang (A. Calamus) terhadap larva S. Litura dan toksisitas ekstrak rimpang
dringo (Acorus calamus L.) terhadap larva Spodoptera litura. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) berupa ekstrak
rimpang dringo (A. Calamus) dengan 5 perlakuan yaitu : (P1) 2,5 %, (P2) 5 %,
(P3) 10 %, (P4) 15 % dan (P5) 20 %. Dan 1 perlakuan insektisida karbosulfan
yaitu (P6) 3 ml/l serta (P0) kontrol, yang masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 3 kali.
Pengujian ekstrak rimpang dringo (A. calamus) dilakukan dengan
mencelupkan pakan (daun jarak) ke dalam larutan karbosulfan dan larutan ekstrak
dringo sesuai dengan konsentrasi. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas larva
S. Litura setiap 6 jam sekali selama 48 jam setelah perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak rimpang dringo
(A. calamus) yang efektif untuk mengendalikan larva S. litura pada 24 JSP
terdapat pada konsentrasi 5 %, sedang pada 48 JSP konsentrasi yang efktif untuk
ix
mengendalikan larva S. litura terdapat pada konsentrasi 15 %. Ekstrak rimpang
dringo (A. calamus) juga toksik terhadap larva S. litura yang dapat ditunjukkan
dengan nilai LC50 dan LT50. Nilai LC50 yang paling toksis terdapat pada 48 JSP,
yaitu sebesar 7,06 %, artinya mortalitas larva S. litura mencapai 50 % pada
konsentrasi 7,06 %. Sedangkan pada LT50 terdapat pada konsentrasi 20 % yaitu
sebesar 28,41 jam, artinya mortalitas larva S. litura mencapai 50 % pada 28,41
jam.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]