Asimetri Informasi dan Disclosure pada Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia
Abstract
Konsep teori agensi menjelaskan hubungan atau kontrak antara pemilik (principal) dengan manajer (agent). Manajer sebagai pelaksana operasional perusahaan memiliki informasi internal yang lebih baik tentang kondisi perusahaan dan prospek masa depan dibandingkan pemilik maupun stakeholder lainnya.Kondisi dimana satu pihak memiliki kelebihan informasi dibandingkan pihak lain menyebabkan timbulnya asimetri informasi. Hal ini memicu tindakan oportunisti yang dilakukan oleh manajer sehingga terjadi konflik kepentingan. Asimetri informasi dapat menyebabkan sentimen negatif dari stakeholder atas rendahnya tingkat kepercayaan terhadap laporan keuangan yang diterbitkan pihak manajemen perusahaan. Sehingga dapat berakibat harga saham perusahaan dipasar saham mengalami penurunan. Untuk mengurangi asimetri informasi dapat dilakukan dengan adanya pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi yang dilakukan oleh manajer. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara asimetri informasi dengan pengungkapan (disclosure) dan bagaimana dampaknya terhadap simetri informasi tahun berikutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan metode statistik deskriptif dan regresi liner sederhana. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan perbankan dengan kriteria tertentu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah total sampel pada periode penelitian selama tahun 2009 2011 adalah 72 perusahaan. Berdasarkan dimensi waktu dan urutan waktu penelitian ini bersifat time series dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan serta data harga saham selama periode pengamatan. Asimetri informasi sebagai variabel independen dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan proksibidask spread, dimana nilai bid merupakan harga beli terendah yang di sepakati oleh investor dan nilai ask adalah harga jual tertinggi yang x diminta oleh investor. Sedangkan spread merupakan (disclosure) diukur dengan indeks pengungkapan dengan menggunakan item item pengungkapan yang mengacu pada peraturan BAPEPAM untuk industri perbankan selisih antara harga jual terbaik dengan harga beli terbaik. Tingkat pengungkapan (disclosure diukur dengan indeks pengungkapan dengan menggunakan item item pengungkapan yang mengacu pada peraturan BAPEPAM untuk industri perbankan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hal ini berarti ketika terjadi kenaikan asimetri menyebabkan pula kenaikan pengungkapan. Bagaimana reaksi dari investor atas meningkatnya disclosure tersebut ditahun berikutnya, penelitian ini menganalisis hal tersebut dengan menggunakan delta spread yaitu dengan cara menganalisis selisih spread tahun sekarang (t) dengan tahun sebelumnya. Hasil analisis ini menunjukkan terdapat penurunan dan kenaikan spread, penurunan dan kenaikan spread tersebut di sebabkan adanya pengaruh dari disclosure tahun lalu. Nilai persentase spread ini menunjukkan perubahan nilai asimetri yang di sebabkan disclosure.