PENGUKURAN KADAR GULA DALAM LARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN SINAR LASER HeNe
Abstract
Pengukuran kadar gula dalam larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkat polarisasi cahaya dengan sumber cahaya sinar laser
HeNe. Kadar gula dalam larutan berpengaruh terhadap intensitas dan sudut putar
bidang polarisasi sinar laser HeNe. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang
dan merangkai sistem pengukuran untuk menentukan kadar gula dalam larutan,
dalam penelitian ini pelarut yang digunakan adalah aquades, dengan
menggunakan sinar laser HeNe.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2005, bertempat
di laboratorium Optoelektronika dan Fisika Modern, Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Pada penelitian ini
kita menggunakan perangkat polarisasi cahaya, dengan sumber cahaya adalah
sinar laser HeNe. Dimana kita akan mengukur tegangan keluaran (V) dari detektor
intensitas cahaya, setelah sinar laser HeNe melewati polariser, kolom larutan dan
analiser. Sampel dalam penelitian ini adalah larutan gula pasir (sukrosa). Gula
pasir yang telah ditimbang dengan berat tertentu dimasukkan kedalam gelas ukur,
kemudian ditambahkan aquades hingga mencapai volume total 100 cc. Larutan
gula ini yang akan dimasukkan ke dalam kolom larutan dengan panjang d1=10cm,
d2=20cm dan d3=30cm.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah intensitas sinar laser HeNe
dengan memasang polariser dan anlaiser diperoleh 1,668 V. Sedangkan tegangan
keluaran dari aquades (tanpa gula pasir) diperoleh 1,593 V. Nilai tegangan
keluaran terkecil adalah 1,368 V dengan gula yang terlarut sebesar 30 gram pada
kolom larutan d3 dan tegangan keluaran terbesar adalah 1,587 V dengan berat
gula terlarut yaitu 2 gram pada lintasan kolom d1. Penurunan nilai tegangan pada
kolom lintasan d1 antara 0,004 - 0,006 V, d2 antara 0,01 - 0,012 V dan untuk d3
antara 0,015 - 0,02 V. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh
persamaan garis lurus yaitu y
1
= -0,0026x + 1,5906, y
= -0,0049x + 1,5915 dan
y
3
2
= -0,0074 + 1,5905 berturut-turut untuk panjang kolom lintasan d1, d2 dan d3.
Kesimpulan yang didapat adalah kadar gula dalam larutan dapat
ditentukan dengan mengukur tegangan keluaran detektor intensitas cahaya dari
sinar laser HeNe terpolarisasi setelah melewati kolom larutan gula dan analiser.
Semakin tinggi kadar gula dalam larutan maka tegangan keluaran dari sinar laser
HeNe yang melewati kolom larutan akan semakin rendah. Perubahan tegangan
keluaran menunjukkan adanya pemutaran bidang polarisasi. Semakin tinggi kadar
gula dalam larutan akan membuat sudut pemutaran bidang polarisasi sinar laser
HeNe terpolarisasi semakin besar.