EFEKTIVITAS PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT
Abstract
The purpose of this research was to know the effects of concentrations and
duration of MSG applications on the growth and the tomato productions. The
research had been conducted in Garahan village, Silo, Jember from 15 May until 4
September 2007. The experiment was arranged by a randomized complete block
design with 3 replications. The treatment consisted of two factors. The first factor
was concentration of MSG: control (M0), 1% (M1), 2% (M2), 3% (M3), 4%
(M4); and the second factor was duration of MSG applications: once four days
(H1), once eight days (H2), and once twelve days (H3). The result showed that the
interactions both concentration and duration of MSG applications did not have
any effects on all parameters such as plant high, number of leaves, leaf area, plant
dry weight, flowering period, number of flowers, percentage of flowers grow to be
fruit, harvest time, number of fruits per plant, weight fruit, fruit weight per plant,
fruit diameter, and storage capability of fruits. On the other hand, duration of
MSG applications (once four days) could improve the number of flowers and
quicken harvest time and tended to increase chlorophyll content in the optimum
duration of application (once 8 days); however, it could reduce percentage of
flowers grow to be fruits if the applications while the flowering period. In
addition, the concentration of MSG had tendency to reduce the chlorophyll
content linearly.
Key words: concentration, duration, monosodium glutamate (MSG), tomato.
RINGKASAN
Efektivitas Pemberian Monosodium Glutamat (MSG) terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tomat; Diah Kurniasari; 031510101109; 2008; 33
halaman; Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Produksi tomat di Indonesia belum mencukupi kebutuhan masyarakat
yang terus meningkat sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk, pendidikan,
kesadaran gizi dan meningkatnya pendapatan masyarakat. Peningkatan produksi
tanaman tomat antara lain juga dapat dilakukan melalui pemupukan. Kendala
yang dihadapi dalam pemupukan terutama unsur N yang diberikan lewat tanah
yaitu mudah hilang sebelum tanaman mampu menyerap dengan maksimal. Untuk
mengatasi hal tersebut maka pemupukan diberikan lewat daun. Salah satu bahan
yang dapat digunakan sebagai pupuk daun sebagai sumber N yaitu MSG. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui (1) pengaruh interaksi antara konsentrasi MSG
dengan interval penyemprotan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
tomat, (2) pengaruh konsentrasi MSG terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman tomat, (3) pengaruh interval penyemprotan MSG terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman tomat.
Penelitian dilaksanakan di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten
Jember mulai 15 Mei sampai 4 September 2007. Penelitian disusun secara
faktorial dengan mengikuti pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
tga kali ulangan. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis varian yang diolah
menggunakan SPSS versi 11,5 dan jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan
dengan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Percobaan terdiri atas dua
faktor yaitu faktor pertama: konsentrasi MSG kontrol (M0), 1%(M1), 2%(M2),
3%(M3), 4%(M4); faktor kedua: frekuensi penyemprotan 4 hari sekali (H1), 8
hari sekali (H2), dan 12 hari sekali (H3). Parameter percobaan meliputi: tinggi
tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, waktu pembungaan,
jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, waktu panen, jumlah buah per
tanaman, bobot per buah, bobot buah pertanaman, diameter buah, dan daya
simpan.
vi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi MSG dan interaksi
antara konsentrasi dan interval penyemprotan MSG tidak berpengaruh nyata pada
semua parameter. Sedangkan interval penyemprotan MSG hanya berpengaruh
pada jumlah bunga, persentase bunga jadi buah, dan waktu panen. (4 hari sekali)
dapat meningkatkan jumlah bunga dan mempercepat waktu panen dan cenderung
meningkatkan kandungan klorofil pada interval penyemprotan yang optimum (8
hari sekali); tetapi dapat menurunkan persentase jumlah bunga jadi buah jika
aplikasinya ketika bunga telah terbentuk. Penambahan konsentrasi MSG
cenderung menurunkan kandungan klorofil secara linier.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]