UJI ISOLAT ANTAGONIS TERHADAP PERSENTASE HIDUP LARVA UDANG WINDU (Penaeus monodon. Fab) TERINFEKSI Vibrio harveyi GALUR LL265 PATOGEN PADA SKALA LABORATORIUM
Abstract
Vibrio harveyi merupakan salah satu spesies bakteri penyebab penyakit vibriosis
pada udang windu (Penaeus monodon, Fab). Pada budidaya udang windu, vibriosis
terjadi pada seluruh stadia. Pengendalian vibriosis menggunakan antibiotik terbukti
tidak efektif. Untuk itu perlu upaya pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan
menggunakan agen pengendali hayati yang merupakan musuh alami V. harveyi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian isolat bakteri antagonis
terhadap V. harveyi galur LL265 patogen pada skala laboratorium.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Isolat Antagonis pada
skala laboratorium dan analisis kualitas media pemeliharaan larva udang windu.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan perlakuan berupa kombinasi isolat bakteri antagonis dengan kepadatan selnya
serta ulangan sebanyak 4 kali. Taraf perlakuan macam isolat yaitu I
(AT118) sedang taraf perlakuan kepadatan sel masing-masing adalah (K
1
sel/ml, (K
2
) untuk 10
4
sel/ml dan (K
3
) untuk 10
6
sel/ml. Sedangkan kualitas media
pemeliharaan larva udang windu yang diamati meliputi salinitas, suhu, derajat keasaman
(pH), kadar oksigen terlarut, kadar ammonia dan kadar nitrit. Data didapatkan dengan
menghitung persentase hidup larva udang windu setelah perlakuan selama 5 hari.
Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa perlakuan secara umum berpengaruh
berbeda sangat nyata, tetapi perbedaan sangat nyata tersebut terjadi pada kombinasi
perlakuan yang berpengaruh negatif. Pengaruh positif untuk meningkatkan persentase
hidup larva udang windu tidak terdapat perbedaan yang nyata. Isolat antagonis yang
dikode sebagai LL429 atau I
2
dengan kepadatan sel 10
6
sel/ml (K
3
(LL429) dan I
) dan 10
)
terbukti telah meningkatkan persentase hidup larva udang windu sebesar 3,34%.