PARASITISME PARASITOID Opius sp. TERHADAP LALAT PENGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis Blanchard)
Abstract
Hama lalat pengorok daun (Liriomyza huidobrensis.) merupakan salah
satu hama utama tanaman sayuran di Indonesia. Aktivitas serangan L.
huidobrensis pada tanaman inang dilakukan oleh serangga baik pada tahapan
larva maupun dewasa. Untuk mengendalikan hama ini, petani umumnya
mengaplikasikan insektisida kimia. dengan frekuensi satu sampai dua kali
seminggu. Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama ini dapat
merugikan terhadap populasi musuh alaminya. L. huidobrensis diketahui
mempunyai banyak musuh alami. Di Indonesia ditemukan 11 spesies parasitoid.
Opius sp merupakan salah satu parasitoid larva L. huidobrensis yang dominan dan
mempunyai siklus hidup pendek, fekunditas dan mampu memarasit seluruh stadia
inang. Parasitasi pada instar inang yang berbeda dapat berpengaruh terhadap
kebugaran (fitness) parasitoid, development time serta sex ratio parasitoid yang
muncul. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui pengaruh stadia larva
lalat pengorok (L. huidobrensis) terhadap tingkat parasitasi, kebugaran (fitness)
lama waktu perkembangan dan lama hidup parasitoid Opius sp.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hayati dan Rumah
kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Jember mulai bulan April hingga Juli 2007. Pengambilan sampel desa Ngadisari
Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Percobaan dilakukan dengan cara
uji pilih (choice test) dan uji paksa (non choice test) pada tiga stadia larva lalat
pengorok daun. Parameter pengamatan adalah persentase parasitasi, lama
penusukan ovipositor parasitoid pada inang (sting time), waktu perkembangan
(development time), longevitas, sex ratio, serta panjang tubuh, tungkai serta tibia
tungkai belakang imago betina dan jantan parasitoid Opius sp.
Hasil penelitian diperoleh bahwa sting time Opius sp. dipengaruhi oleh
stadia larva L. huidobrensis, semakin akhir stadia larva inang maka waktu sting time juga akan semakin tinggi, pada instar satu 44,28 detik, instar dua 54,9 detik
dan pada instar tiga 80,68 detik. Parasitasi parasitoid Opius sp. tidak dipengaruhi
oleh stadia larva L. huidobrensis. Persentase parasitasi pada choice test satu
28.49%, instar dua 17.43% dan instar tiga 14.95% sedangkan non choice test pada
instar satu 48.21%, instar dua 54.52% dan instar tiga 54.00%. Stadia larva L.
huidobrensis mempengaruhi sex ratio (%betina) dan kebugaran (fitness) imago
betina parasitoid Opius sp. yang ditunjukkan dengan semakin awal stadia larva
inang, panjang tubuh, tungkai dan tibia tungkai belakang, development time,
longevitas serta sex ratio (persentase betina) parasitoid betina Opius sp. semakin
tinggi
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]