Pengaruh Jus Buah Pisang Kepok ( Musa paradisiaca L.cv. Kepok) terhadap Kadar Kolesterol LDL dan HDL Serum Darah Tikus Putih ( Rattus norvegicus L) Pasca Induksi Hiperlipidemia
Abstract
Pisang kepok (Musa paradisiaca L.cv.Kepok) merupakan pisang yang banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pisang kepok mengandung unsur kalium yang
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Beberapa peneliti menunjukkan
percobaan yang menggunakan hewan percobaan mengungkap adanya indikasi resiko
stroke yang berakibat kematian berkaitan dengan rendahnya asupan kalium. Semakin
tinggi kadar kalium yang dikonsumsi, maka semakin rendah risiko terkena serangan
jantung dan stroke(Mudjajanto dan Kustiyah, 2006: 20).
Salah satu kuncinya agar kita dapat terhindar dari penyakit tersebut adalah
dengan mengganti pola makan yang mempunyai kandungan lemak dan kolesterol
yang tinggi menjadi makanan dengan kandungan lemak dan kolesterol yang rendah
(Soeharto,2004:283-300). Berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan
pembakaran lemak dan kolesterol. Penelitian ilmiah menunjukka bahwa olahragawan
mempunyai kadar kolesterol biasa yang lebih rendah dan kadar HDL kolesterol yang
lebih tinggi (Heslet, 2004: 40).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa terdapat pengaruh jus
buah Pisang Kepok ( Musa paradisiaca L.cv. Kepok) terhadap penurunan kadar
kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL serum darah tikus putih
(Rattus norvegicus L ) pasca induksi hiperlipidemia
Penelitian ini dilakukan di laboratorium biomedik Program Studi Farmasi
Universitas Jember untuk tempat pemeliharaan, perlakuan, dan pengambilan darah
viii
tikus. Untuk pengujian kadar kolesterol LDL dan HDL serum dilakukan di
laboratorium Kesehatan Daerah Jember. Penelitian dilakukan pada bulan Juli –
September 2007. Penelitian menggunakan Rancangan Penelitian acak (RAL) dengan
menggunakan 45 ekor tikus putih dibagi dalam 3 tahapan yaitu aklimasi, induksi
hiperlipidemia, dan pemberian jus buah pisang kepok. Masing-masing tahapan tikus
putih dibagi menadi 5 kelompok perlakuan. Untuk pengujian derajad kemaknaan
menggunakan analisis One Way Uji ANOVA dan Uji DMRT (Duncan Multipele
Range Test).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol LDL dan HDL
sebagai berikut: tahap aklimasi memiliki rata-rata kadar kolesterol LDL sebesar
53,93mg/dl, pada tahap induksi hiperlipidemia memiliki rata-rata kadar sebesar
59,73mg/dl, sedangkan pada tahap perlakuan jus buah pisang kepok sebesar
45,53mg/dl. Serta dapat diketahui pula rata-rata kadar kolesterol HDL pada masing-
masing tahapan. Tahap aklimasi memiliki rata-rata kadar kolesterol HDL sebesar
26,87mg/dl, pada tahap induksi hiperlipidemia memiliki rata-rata kadar sebesar
27,73mg/dl, sedangkan pada tahap perlakuan jus buah pisang kepok sebesar
32,33mg/dl. Berdasarkan uji anova terdapat perbedaan yang sangat signifikan
(p<0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Sehingga, terdapat
perbedaan kadar kolesterol LDL dan HDL serum darah tikus putih, yaitu dengan
menurunnya kadar kolesterol LDL dan meningkatnya kadar kolesterol HDL.
Penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL
terjadi pada sampel darah tikus dengan perlakuan jus buah pisang kepok pada dosis
0,25 g/ tikus/ hari. Hal ini dapat dikarenakan pada dosis tersebut sesuai dengan
kondisi lambung tikus, karena pada kondisi yang seimbang mampu mendapatkan
hasil yang optimal . Sehingga dapat disimpulkan bahwa jus buah pisang kepok dapat
mempengaruhi penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol
HDL serum darah tikus putih pasca induksi hiperlipidemia pada dosis 0,25 g/ tikus/
hari.