IMPLEMENTASI STRATEGI BELAJAR PQ4R DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBPOKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIIID SMP NEGERI 3 BANGSALSARI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Abstract
Dalam suatu pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika guru dan
siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Terutama siswa yang belajar harus
lebih aktif menggali informasi sendiri dan tidak hanya menunggu apa yang diberikan
guru. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika
SMP Negeri 3 Bangsalsari diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran guru
menggunakan ceramah sehingga siswa hanya diam mendengarkan dan kurang aktif
dalam pembelajaran. Kurangnya siswa dilibatkan atau aktif dalam pembelajaran
menyebabkan ketuntasan belajar siswa juga masih kurang. Dalam suatu proses
pembelajaran siswa diharapkan aktif agar pembelajaran tidak berjalan satu arah yaitu
hanya guru saja yang aktif. Strategi yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam
pembelajaran sehingga lebih memahami dan mengingat materi yang siswa pelajari
yang dilaksanakan dengan enam langkah yaitu strategi PQ4R (preview, question,
read, recite, reflect, review). Untuk memantapkan pemahaman dalam belajar
matematika khususnya pada materi Prisma dan Limas, hendaknya siswa menghafal
rumus dengan cara menemukan sendiri asal-muasal suatu rumus sehingga nantinya
siswa tidak hanya hafal rumus tersebut namun juga memahami bagaimana rumus itu
terbentuk. Salah satunya dengan model pembelajaran Inkuiri yang memiliki enam
tahapan yaitu (1) merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa, (2) menetapkan
hipotesis, (3) mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
hipotesis atau permsalahan, (4) menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi, dan
(5) mengaplikasikan kesimpulan. Dalam pembelajaran dengan menggunakan PQ4R
dengan model pembelajaran Inkuiri siswa diharuskan aktif membaca bacaan yang
diberikan untuk mengenal lebih dalam materi yang akan diberikan, mengisi lembar
panduan yang berisi membuat dan menjawab pertanyaan agar materi tersebut lebih
melekat pada ingatan siswa, diskusi kelompok, mengerjakan LKS, presentasi
kelompok, presentasi individu, bertanya, dan menjawab pertanyaan. Pembelajaran
dengan menggunakan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 3 Bangsalsari
berjumlah 30 siswa dengan pertimbangan terdapatnya kemampuan siswa yang
heterogen, yaitu memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pendekatan yang
diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berupa
penjelasan tentang penerapan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri melalui
penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan
ketuntasan belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian ini mengadopsi model skema Hopkins yang terdiri dari empat tahapan
yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua
siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes
dan wawancara. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil observasi
aktivitas guru, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa.
Dari hasil analisis data bahwa pelaksanaan pembelajaran PQ4R dengan
model pembelajaran Inkuiri pada materi Prisma dan Limas berjalan dengan baik. Hal
ini dapat dilihat pada uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran Fase preview (membaca
selintas dengan cepat) yaitu fase di mana siswa membaca bahan bacaan dengan cepat
untuk mengetahui garis-garis besar dari suatu bahan bacaan. Fase question yang
bersamaan dengan fase merumuskan pertanyaan atau masalah siswa membuat
pertanyaan sendiri dari bahan bacaan yang telah mereka baca secara garis besar. Pada
fase ini siswa cukup memahami apa yang mereka kerjakan dan cukup antusias. Fase
question yang bersamaan dengan fase membuat hipotesis siswa membuat hipotesis
dari pertanyaan yang mereka buat sendiri pada fase merumuskan pertanyaan atau
masalah. Pada fase ini siswa masih bingung untuk menjawab pertanyaannya sendiri
yang bersifat sementara namun pada pembelajaran berikutnya siswa semakin faham
dan semakin aktif. Fase read yang bersamaan dengan fase mencari informasi, data,
dan fakta siswa cukup aktif dalam pembelajaran terlebih terlihat sangat aktif pada dua
pembelajaran yang akhir. Fase reflect yang bersamaan dengan fase mencari
informasi, data, dan fakta siswa diharapkan banyak bertanya kepada guru untuk
mengetahui sejelasnya mengenai informasi yang mereka dapat dari bahan bacaaan.
Pada fase ini siswa cukup aktif dalam pembelajaran. Fase recite yang bersamaan
dengan fase menarik kesimpulan siswa banyak yang tidak mau mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya pada pembelajaran 1, namun semakin aktif pada siklus 2.
Pada fase review yang bersamaan dengan fase menarik kesimpulan bersama guru
siswa menarik kesimpulan yang benar. Pada fase ini beberapa siswa yang bertanya
dan masih banyak yang pasif. Fase mengaplikasikan kesimpulan guru mulai dicerca
pertanyaan terlebih pada pembelajaran 4 semakin banyak siswa yang bertanya. Pada
akhir pembelajaran yaitu fase review guru memberikan komentar, koreksi dan
penilaian tentang pekerjaan siswa. Saat guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah diterima, banyak siswa yang menjawab pertanyaan guru secara
langsung dengan jawaban yang benar terlebih pada pembelajaran 4. Pembelajaran
dengan menggunakan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri seperti uraian
kegiatan di atas terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini
dibuktikan pada rata-rata persentase aktivitas siswa secara klasikal dari siklus 1
sampai siklus 2 yaitu pada pertemuan aktivitas membaca teks sebesar 76,68%;
mengisi lembar panduan yang berisi membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan
yang dibuat sebesar 80,10%; diskusi kelompok sebesar 77,53%; mengerjakan LKS
sebesar 84,05% presentasi kelompok sebesar 81,08%; presentasi individu sebesar
81,60%; bertanya sebesar 71,78% dan menjawab pertanyaan sebesar 78,23%.
persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus 1 mencapai 74,58%,
sedangkan pada siklus 2 persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai
93,85.
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan PQ4R dengan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi Prisma dan Limas.