• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) KASUS DROP OUT TB PARU BTA POSITIF

    Thumbnail
    View/Open
    Agus Harminsyah_001.pdf (380.1Kb)
    Date
    2013-11-28
    Author
    Agus Harminsyah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan sampling sensus (jenuh). Populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah PMO kasus drop out TB di wilayah kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik PMO meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status hubungan dengan pasien serta mempelajari gambaran peran PMO dalam TB-DOTS Hasil penelitian menunjukkan karakteristik PMO yaitu 44,45% PMO berusia 35-44 tahun, 77,78% PMO berjenis kelamin perempuan, 77,78% PMO berpendidikan rendah, 44,45% PMO merupakan istri penderita TB. Pengawasan yang dilakukan PMO menunjukkan 55,56% mengetahui pentingnya pengawasan, 100% tidak mengetahui kategori pengobatan penderita, 66,67% mengetahui waktu meminum obat dan 55,56% responden mendampingi penderita meminum obat. Pemberian motivasi yang dilakukan PMO menunjukkan 77,78% tidak mengetahui pentingnya pengobatan lengkap dan teratur, 66,67% tidak meyakinkan penderita dapat sembuh dengan berobat secara lengkap dan teratur, dan 66,67% tidak mendengarkan keluhan penderita dan memberikan semangat untuk tetap berobat. Peran PMO dalam mengingatkan menunjukkan 66,67% tidak mengetahui waktu pemeriksaan dahak ulang, 77,78% tidak mengingatkan waktu pemeriksaan dahak ulang, 55,56% tidak mengetahui jadwal pengambilan obat dan 100% tidak mengambil obat sesuai jadwal yang ditentukan. Peran PMO dalam mengevaluasi menunjukkan 88,89% tidak mengetahui efek samping OAT dan 100% tidak menghubungi UPK untuk penanganan efek samping OAT. Peran PMO dalam penyuluhan menunjukkan 100% tidak pernah mendapatkan penyuluhan TB dari tenaga kesehatan, 77,78% tidak mengetahui penyebab TB, 88,89% tidak mengetahui cara penularan TB, 66,67% tidak mengetahui gejala mencurigakan TB dan 77,78% tidak menyampaikan informasi tentang TB kepada anggota keluarga yang lain Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa peran PMO kasus drop out TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sukowono belum sesuai dengan fungsi PMO dalam TB-DOTS. Untuk itu perlu adanya pelatihan dan penyuluhan mengenai peran dan kedudukan PMO, penyebab TB, cara penularan TB, gejala mencurigakan TB. Dengan penyuluhan dan pelatihan, diharapkan PMO sadar akan status dan perannya serta dapat membantu dalam case detection TB.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1690
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2302]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository