P E N I N G K A T A N A K T I V I T A S D A N H A S I L B E L A J A R IPA POKOK BAHASAN GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KALIREJO KECAMATAN SUMBERMALANG K A B U P A T E N S I T U B O N D O TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Abstract
Penelitian ini didasarkan pada pengamatan awal di lapangan, yang
menunjukkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalirejo Kecamatan
Sumbermalang Kabupaten Situbondo masih rendah, kebanyakan siswa memandang
IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami, sehingga kurang diminati oleh
sebagian siswa, padahal keberhasilan dalam belajar IPA dipengaruhi oleh minat
siswa. Proses belajar-mengajar di sekolah yang berpusat pada guru
meningkatkan partisipasi siswa dan memperkecil siswa untuk pasif dalam
pembelajaran.
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut;
Negeri 2 Kalirejo Sumbermalang Situbondo melalui penerapan pembelajaran berbasis
masalah?. Selaras dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk:
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2011 sampai dengan 04 Juni
2011. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa kelas IV adalah
20 siswa, yaitu siswa perempuan 8 dan laki-laki 12, jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam pokok bahasan Gaya dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan membantu siswa untuk menemukan suatu konsep
sendiri terhadap materi yang dipelaj ari. Kendala-kendala yang dialami dalam
pembelajaran ini yaitu siswa masih mengalami kesulitan dan masih malu untuk
bertanya pada guru ketika ada yang kurang mengerti dalam diskusi kelompok, solusi
kendala tersebut dengan cara pemberian motivasi pada siswa untuk tidak malu-malu
lagi dalam mengajukan pertanyaan, dan peneliti melatih siswa dengan kegiatan tanya
jawab sebelum pembelajaran dimulai agar siswa terbiasa dengan bertanya atau
menjawab pertanyaan dari guru.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berdampak posistif terhadap
aktifitas siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase aktivitas siswa
dari siklus I persentase rata-rata sebesar 66,25% dan siklus II persentase rata-rata
sebesar 82,08%. Berdasarkan analisis hasil Tes Formatif dan Ulangan Harian, yaitu
siswa yang tuntas dalam Tes Formatif 1 berjumlah 14 dan yang tidak tuntas 6 siswa,
sehingga ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 70,00% dan persentase siswa yang
tidak tuntas sebesar 30,00%. Siswa yang tuntas dalam Tes Formatif 2 berjumlah 16
dan yang tidak tuntas 4 siswa, sehingga ketuntasan klasikal yang dicapai adalah