DENTIFIKASI DAN JUMLAH KOLONI BAKTERI Streptococcus sp PADA GIGI SALURAN AKAR GANDA DENGAN DIAGNOSA PULPITIS IRREVERSIBEL
Abstract
Pulpa gigi sebagai suatu jaringan ikat memberikan suatu respon terhadap
adanya iritan berupa peradangan atau inflamasi yang bisa sembuh kembali atau terus
berlanjut. Pulpitis terjadi karena adanya iritasi bacterial, fisis, dan kimiawi. Penyebab
paling umum pulpitis irreversibel adalah keterlibatan bacterial melalui karies. Bakteri
yang paling sering menyebabkan pulpitis irreversibel adalah Streptococcus sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui jumlah koloni
bakteri Streptococcus sp pada gigi saluran akar ganda dengan diagnosa pulpitis
irreversibel.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratories. Sampel bakteri diambil
dari gigi saluran akar ganda dengan diagnosa pulpitis irreversibel pada pasien yang
dating di klinik bagian Konservasi gigi RSGM FKG UNEJ sejumlah 5 orang. Sampel
diperoleh dengan memasukkan paper point steril ke dalam saluran akar selama 60
detik. Paper point dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi media thyoglikolat,
kemudian diinkubasi selama tiga hari. Bakteri yang tumbuh dalam media thyoglikolat
diambil 1 ml dan diencerkan sampai pengenceran 10
vii
-4
. Selanjutnya bakteri diambil
100µL pada media agar untuk membiakkan bakteri Streptococcus sp dengan
menggunakan teknik poured plate dan diinkubasi selama empat hari.
Jumlah koloni bakteri Streptococcus sp dihitung pada hari pertama, kedua, ketiga dan
keempat dengan menggunakan colony counter. Identifikasi bakteri dilakukan pada
hari keempat setelah dilakukan pengecatan gram yang diamati secara mikroskopis
dengan perbesaran 1000x.
Hasil penelitian menunjukkan adanya koloni bakteri Streptococcus sp pada
gigi saluran akar ganda dengan diagnosa pulpitis irreversibel yang tampak sebagai
bola-bola kecil yang membentuk deret seperti rantai berwarna ungu. Jumlah rerata
koloni bakteri Streptococcus sp, belum terdapat adanya koloni bakteri pada 24 jam
pertama, 207 CFU/100 µl pada 48 jam, 277 CFU/100 µl pada 72 jam, dan 311
CFU/100 µl pada 96 jam.