FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PERILAKU BUANG AIR BESAR (BAB) DI JAMBAN PASCA PEMICUAN COMMUNITY LED TOTAL SANITATION (CLTS) (Studi di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember)
Abstract
Gerakan sanitasi total atau GESIT menggunakan metode Community Led
Total Sanitation (CLTS) adalah suatu upaya yang dilakukan secara terus menerus
untuk menggugah dan mendorong prakarsa sekelompok orang atau komunitas
masyarakat secara keseluruhan agar mau dan mampu menolong dirinya sendiri untuk
tidak lagi buang air besar di tempat terbuka atau disembarang tempat. Setelah adanya
program GESIT dengan metode pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS)
mengalami perubahan pada masyarakat Desa Sukorambi untuk mengakses jamban
keluarga dan tidak buang air besar di sembarang tempat. Penelitian bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di
jamban pasca pemicuan community Led Total Sanitation (CLTS). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif . Berdasarkan waktu pelaksanaannya,
penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Data dikumpulkan dengan
menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi pada 93 kepala keluarga.
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan Regresi Logistik
menggunakan analisis bivariat dengan ketentuan α (0,05) menunjukkan bahwa faktor
yang secara signifikan mempengaruhi perubahan perilaku buang air besar di jamban
pasca pemicuan Community Led Total Sanitation (CLTS) di Desa Sukorambi adalah
pengetahuan (0,001) , sikap (0,000), dorongan keluarga (0,002), dan dorongan
petugas kesehatan (0,018). Dari faktor-faktor tersebut, faktor yang paling
mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku buang air besar di jamban pasca
pemicuan CLTS adalah faktor sikap dimana p value (0,001) < 0,05 dan OR >1
sehingga Ho ditolak. Peranan sikap didalam kehidupan manusia adalah peranan besar sebab apabila sudah dibentuk pada diri manusia, maka tahap itu akan turut
menentukan cara tingkah lakunya terhadap objek yang disikapinya.
Saran bagi petugas kesehatan yaitu masih perlu terus melakukan penyuluhan
untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang pentingnya perilaku
buang air besar di jamban sehat serta pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat
dengan metode penyuluhan yang partisipatif. Bagi masyarakat dengan meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan dengan cara menambah informasi baik dari media cetak
atau media elektronik tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan membuang
kotoran manusia secara sehat (di jamban keluarga), membuat MCK umum untuk
masyarakat yang banyak beraktifitas di luar rumah (di sawah), meningkatkan
dorongan keluarga untuk tetap menggunakan jamban keluarga serta pemberian
informasi berupa nasehat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dalam anggota
keluarga.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]