Show simple item record

dc.contributor.authorNajmah Fairus
dc.date.accessioned2013-11-25T03:29:25Z
dc.date.available2013-11-25T03:29:25Z
dc.date.issued2013-11-25
dc.identifier.nimNIM060110301091
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1647
dc.description.abstractMasa penjajahan Jepang merupakan salah satu periode yang paling menentukan dalam sejarah Indonesia. Jepang menduduki Indonesia selama tiga setengah tahun yang membawa perubahan besar dengan membagi Indonesia menjadi tiga wilayah. Sumatra di bawah Angkatan Darat ke-25, Jawa dan Madura di bawah Angkatan Darat ke-16, dan Kalimantan serta Indonesia bagian Timur di bawah Angkatan Laut. Pada masa ini, Jepang mengubah sistem pemerintahan di Jawa dan Madura dengan membagi wilayahnya menjadi 17 Syuu (Karesidenan), salah satunya Karesidenan Malang dengan Padoeka Toean Minoru Tanaka sebagai Residennya. Dengan terbentuknya pemerintahan baru, maka Jepang mulai melaksanakan kebijakan-kebijakan terutama meningkatkan produksi pangan. Berbagai cara dilakukan pemerintah Jepang untuk mencapai tujuannnya diantaranya mengenalkan varietasi padi dan tanaman baru, perubahan inovasi pertanian yaitu merubah dari sistem tradisional dengan sistem larikan, mengadakan propaganda baik melalui media, mengadakan perlombaan pertanian tanaman padi serta mendirikan sekolah pertanian, penggunaan pupuk kompos karena pupuk kimia sulit didapat. Dalam bidang perkebunan, pemerintah Jepang melakukan pengurangan areal tanaman perkebunan yang dianggap kurang bermanfaat seperti kopi dan dialihkan ke tanaman pangan dan juga tanaman kapas. Dengan berbagai kebijakan yang dijalankan, pemerintah pendudukan Jepang di Karesidenan Malang berdampak pada kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat yakni rakyat mengalami kemerosotan kemakmuran yang dilukiskan dengan rakyat mengalami kekurangan sandang dan pangan. Kekurangan pangan mengakibatkan rakyat mengkonsumsi berbagai makanan alternatif bahkan diantaranya tidak pernah di konsumsi rakyat. Kekurangan sandang membuat rakyat memakai pelindung tubuhnya dari bahan goni. Kondisi tersebut mengakibatkan daya tahan tubuh rakyat menurun sehingga terserang berbagai macam penyakit yang berujung dengan kematian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060110301091;
dc.subjectPENDUDUKAN JEPANGen_US
dc.titlePENGARUH PENDUDUKAN JEPANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KARESIDENAN MALANG TAHUN 1942-1945en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record