PROSEDUR ADMINISTRASI REKENING GIRO PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER
Abstract
Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Pemerintah kolonial hindia melalui koninklijk besluit no. 27 tahun 1987
mendirikan Postpaarbank, dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar
menabung yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun
1939 sehingga telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya,
dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai akibat penyerbuan
Jerman atas Nederland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran
dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan
Postpaarbank pulih kembali pada tahun 1941.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pemerintah
Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postpaarbank dan mendirikan Tyokin
Kyoku sebuah usaha bank yang bertujuan untuk menarik dana dari masyarakat
melalui tabungan. Usaha jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan
paksaan. Tykoin Kyoku hanya mendirikan 1 (satu) cabang yaitu di Yogyakarta.
Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17 agustus 1945 telah
memberikan inspirasi kepada Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambil
alihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah republik Indonesia
dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) tetapi
kegiatan Tabungan Kantor Pos (KTP) tidak berumur panjang, karena agresi
belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk
kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos (KTP) hingga tahun 1949. Saat Kantor
Tabungan Pos (KTP) dibuka kembali (1949), nama Kantor Tabungan Pos (KTP)
diganti menjadi bank Tabungan Post Republik Indonesia. Sejak kelahirannya dan
sampai berubah nama bank tabungan pos republik Indonesia, lembaga ini
bernaung dibawah kementrian perhubungan.