KEBERADAAN MODAL SOSIAL DAN STRATEGI P E N G E M B A N G A N T E R H A D A P P E N G E L O L A A N D A N A P U A P K E C A M A T A N U M B U L S A R I K A B U P A T E N J E M B E R
Abstract
Program
Pengembangan
Usaha
Agribisnis
Perdesaan
(PUAP)
ya
ng
diluncurkan
Departemen
Pertanian
sejak
tahun
2008
merupakan
strategi
Departemen
Pertanian
yang
menjawab
kesulitan
petani
dalam
rangka
akses
permodalan
ya
ng
dipusatkan
di
Gapoktan
dan
melindungi
petani
dari
jeratan
rentenir.
Dana
PUAP
awalnya
diberikan
kepada
Gapoktan,
ya
ng
selanjutnya
Gapoktan
diberi
keleluasan
untuk
mengelola
dana
tersebut.
Dana
tersebut
kemudian
disalurkan
kepada
petani
guna
memenuhi
permodalan
petani.
Sebesar
Rp
100.000.000,
dana
yang
diberikan
ke
setiap
Gapoktan
untuk
dikelola
dan
digulirkan kepada anggota.
Pada
Juknis
(Petunjuk
Teknis)
PUAP
telah
tercatat
pengelolaan
dana
PUAP
berdasarkan LKMA
(Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis),
karena
output
yang
diharapkan
dengan
adanya
Program
PUAP
adalah
terbentukn
ya
L
KMA
Mandiri.
Pada
kenyataan
di
beberapa
daerah
pengelolaan
dana
PUAP
terdapat
penyimpangan
ya
itu
tidak
sesuai
dengan
Juknis
Deptan
dengan
terdapatnya
peluang
terjadinya
KKN
(Korupsi
Kolusi
dan
Nepotisme).
Hal
tersebut
dikarenakan
Gapoktan
diberi
kewenangan
penuh
untuk
mengelolaa
dana
PUAP
sebesar Rp 100.000.000,tersebut.
Penelitian
dilaksanakan
pada
Gapoktan
Mulyo
Abadi
Desa
Sidorejo
dan
Gapoktan
Kar
ya
Tani
Desa
Gadingrejo.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk:
(1)
Untuk
mengetahui
pengelolaan
dana
PUAP
di
Desa
Sidorejo
dan
Desa
Gadingrejo
Kecamatan
Umbulsari
Kabupaten
Jember
,
(2)
Untuk
mengetahui
keberadaan
modal
sosial
dalam
pengelolaa
n
dana
PUAP
di
Desa
Sidorejo
dan
Desa
Gadingrejo
Kecamatan
Umbulsari
Kabupaten
Jember,
(3)
Untuk
mengetahui
strategi
pengembangan
pengelolaan
dana
PUAP
di
Desa
Sidorejo
dan
Desa
Gadingrejo
Kecamatan
Umbulsari
Kabupaten
Jember.
Penentuan
daerah
penelitian
menggunakan
purposive
method
.
Metode
yang
dilakukan
adalah metode
deskriptif.
Uji
validitas
dilakukan
melaui
metode
Triangulasi
ya
itu
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Hasil
penelitian
menunjukkan:
(1)
Pengelolaan
program
PUAP
pada
Gapoktan
Mulyo
Abadi
hampir
secara
keseluruhan
telah
sesuai
dengan
pengelolaan
berdasarkan
LK
MA
pada
Juknis
Deptan.
Pada
Gapoktan
Karya
Tani
belum
secara
keseluruhan
sesuai
dengan
pengelolaan
berdasarkan
LKMA
pada
Juknis
Deptan.
(2)
Terdapatnya
modal
sosial
yang
terdiri
dari
keperca
yaan,
jaringan
dan
norma
pada
daerah
penelitian
terbukti
pada
Gapoktan
Mul
yo
Abadi
yang menjunjung tinggi
modal sosial dalam pengembalian sehingga pengembalian
lancar
dan
dana
berkembang,
sedangkan
pada
Gapoktan
Karya
Tani
modal
sosial
belum
dijunjung
tinggi
sehingga
pengembalian
tidak
lancar
dan
dana
belum
berkembang,
(3)
Terdapatnya
faktor
pendorong
dan
penghambat
ya
ng
berbeda
pada
Gapoktan
Mul
yo
Abadi
dan
Gapoktan
Karya
Tani
maka
dapat
dihasilkan
satu
strategi
pengelolaan
dana
PUAP
ya
itu
dengan
mengoptimalkan
faktor
pendorong
ya
ng
terdiri
dari:
terdapatnya
program
jangka
panjang,
mempunyai
fasilitas
dan
pengurus
Gapoktan
aktif
maka
dapat
meminimalisasi
semua
faktor
penghambat yang terdapat pada setiap Gapoktan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]