PENGARUH EKSTRAK LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K Schum ) KONSENTRASI 10% 20% 30% DAN 40% DALAM PASTA GIGI TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans
Abstract
Lengkuas (Alpinia galanga) dikenal sebagai salah satu tanaman yang banyak
digunakan sebagai rempah atau bumbu dapur, namun tidak semua lengkuas
digunakan sebagai bumbu dapur. Lengkuas yang biasanya digunakan untuk
pengobatan adalah jenis lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum). Lengkuas
merah memiliki sifat antijamur dan antikembung, Efek farmakologi umumnya
diperoleh dari rimpang pada lengkuas yang mengandung basonin, eugenol, galangan
dan galangol, eugenol inilah yang bermanfaat sebagai antijamur. Ekstrak etanol
rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum) yang berisi minyak atsiri
dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies jamur pathogen. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui keefektifan pasta gigi yang mengandung ekstrak
lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum) konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%
terhadap daya hambat pertumbuhan Candida albicans. Jenis penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Sampel
pada penelitian ini adalah cakram yang dibuat dari kertas saring dan dipotong
berbentuk lingkaran menggunakan perforator dengan diameter 5mm. Besar sampel
yang digunakan adalah 10 sampel untuk tiap kelompok, sampel digolongkan menjadi
5 kelompok yaitu pasta gigi dengan ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata K
Schum) dengan masing – masing konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%, serta pasta
gigi plasebo (sebagai kontrol). Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata diameter daya hambat pasta gigi
plasebo terhadap biakan Candida albicans adalah sebesar 5,4800 mm. Berbagai
konsentrasi ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata K Schum) yang terdapat
dalam pasta gigi yaitu 40%, 30%, 20%, 10% didapatkan hasil bahwa rata-rata
diameter daya hambat pasta gigi ekstrak lengkuas merah (Alpinia purpurata K
Schum) terhadap biakan Candida albicans yang paling efektif adalah pada
konsentrasi 40% yaitu dengan diameter daya hambat sebesar 8,2800 mm. Hasil uji
one-way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelima kelompok penelitian tersebut. Hasil uji LSD juga menunjukkan bahwa
semua kelompok pasta gigi yang mengandung ekstrak lengkuas merah (Alpinia
purpurata K Schum) dengan konsentrasi 40%, 30%, 20%, dan 10% terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap kelompok pasta gigi plasebo. Kesimpulan
hasil penelitian tersebut adalah pasta gigi yang mengandung ekstrak lengkuas
merah (Alpinia purpurata K. Schum) mempunyai daya antijamur terhadap
pertumbuhan Candida albicans. Konsentrasi ekstrak lengkuas merah (Alpinia
purpurata K Schum) dalam pasta gigi yang paling efektif dalam menghambat
pertumbuhan Candida albicans adalah konsentrasi 40%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]