PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN SERUM TIKUS YANG DIINDUKSI MINYAK GORENG BEKAS PAKAI
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Terhadap Kadar Bilirubin Serum Tikus yang
Diinduksi Minyak Goreng Bekas Pakai; Mutia Ulinafiah, 082210101026; 2012: 50
halaman; Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember.
Minyak goreng merupakan substansi yang digunakan untuk menggoreng dan
dapat memberikan cita rasa yang gurih pada bahan pangan yang digoreng. Menurut
WHO minyak goreng hanya boleh digunakan 2-3 kali selanjutnya dibuang. Tetapi
pada umumnya para pedagang kaki lima menggunakan minyak goreng berulang kali
untuk menggoreng makanan yang mereka jual.
Pada minyak yang telah mengalami pemanasan berulang kali akan terbentuk
senyawa radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas akan
menyerang komponen dalam tubuh yang terdiri dari protein dan lipid tunggal yang
ada di hati. Kerusakan pada hati menyebabkan fungsi hati untuk memetabolisme
bilirubin terganggu, akibatnya kadar bilirubin dalam serum meningkat.
Radikal bebas dalam tubuh dapat diredam oleh antioksidan endogen seperti
SOD dan katalase. Adanya radikal bebas yang berlebihan menyebabkan antioksidan
endogen tidak mampu lagi meredam radikal bebas yang ada sehingga diperlukan
asupan antioksidan dari luar.
Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) merupakan buah
yang telah terbukti sebagai antioksidan. Daya antioksidan pada buah mahkota dewa
disebabkan karena kandungan senyawa didalamnya seperti flavonoid dan polifenol.
Flavonoid pada buah mahkota dewa bekerja sebagai antioksidan pemutus reaksi
berantai. Flavonoid akan menyumbangkan radikal H•
viii
yang dimilikinya kepada suatu
radikal bebas sehingga tidak terjadi reaksi berantai antara radikal bebas dengan
komponen tubuh. Selanjutnya, antioksidan radikal yang terbentuk bersifat lebih stabil
karena dapat mengalami resonansi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol
buah mahkota dewa terhadap kadar bilirubin serum tikus yang diinduksi minyak
goreng bekas pakai. Penelitian dilakukan selama 14 hari menggunakan 28 ekor tikus
yang dibagi dalam 7 kelompok. Ekstrak etanol buah mahkota dewa dalam 4 tingkat
dosis yaitu 28 mg/kg BB, 56mg/kg BB, 112mg/kg BB, dan 224 mg/kg BB diberikan
selama 14 hari bersamaan dengan pemberian minyak goreng bekas dan pada hari ke15
dilakukan
pengambilan
darah
dari
jantung
untuk diukur
kadar
bilirubinnya.
Berdasarkan hasil penelitian, dosis 56 mg/kg BB, 112 mg/kg BB, dan 224
mg/kg BB mampu mencegah kenaikan kadar bilirubin yang signifikan terhadap
kontrol (-) (p=0,000). Sedangkan dosis 28mg/kg BB belum mampu mencegah
kenaikan bilirubin. Dari keempat dosis yang diuji, dosis 224 mg/kg BB mampu
memberikan proteksi terhadap hati dengan indikator mencegah kenaikan kadar
bilirubin yang paling baik. Daya pencegahan kenaikan kadar bilirubin pada dosis
224mg/kg BB setara dengan kontrol (+) Curliv-Plus®. Persentase pencegahan
kenaikan kadar bilirubin direk, indirek, dan total pada dosis 224 mg/kg BB juga
paling baik daripada dosis yang lain dengan nilai persentase pencegahan masingmasing
100%,
98,28%
dan
98,65%.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol buah mahkota
dewa dapat digunakan untuk melindungi hati terhadap radikal bebas yang berasal dari
minyak goreng bekas pakai. Dosis 224 mg/kg BB memberikan efek hepatoprotektif
yang paling baik dan nilainya setara dengan kontrol (+) Curliv-Plus®. Efek
hepatoprotektif buah mahkota dewa disebabkan karena kandungan senyawa
didalamnya seperti flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]