IMPLEMENTASI METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Metode pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3
Lumajang masih menggunakan metode konvensional, yaitu berupa metode ceramah.
Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 pada mata pelajaran tersebut
masih belum meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itu, guru perlu
mencoba menerapkan metode dalam proses pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan aktivitas sekaligus hasil belajar siswa adalah metode resitasi. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode resitasi dan apakah
aktivitas dan hasil belajar dapat meningkat sesuai KKM setelah penerapan metode
resitasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dari yang pasif menjadi
aktif sekaligus hasil belajar siswa sehingga mencapai KKM pada mata pelajaran
Ekonomi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, tindakan dan
observasi, dan refleksi. Penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive,
yaitu pada kelas XI IPS 4 di SMA Negeri 3 Lumajang. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumen. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode resitasi dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang berupa nilai rata-rata tugas pada
mata pelajaran Ekonomi pokok bahasan mengklasifikasikan ketenagakerjaan siswa
kelas XI IPS 4 SMA Negeri 3 Lumajang. Pada siklus I, aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 4 tergolong Aktif. Secara individu nilai rata-rata tugas siswa sebesar 77,87
yang berarti sudah memenuhi KKM. Ketuntasan secara klasikal, untuk aktivitas
belajar siswa belum memenuhi standar ketuntasan, karena baru mencapai 70,59%.
Pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat dan mencapai kategori Sangat Aktif,
sedangkan rata-rata nilai ulangan harian siswa secara individu sebesar 84.62 dan
aktivitas belajar sisawa secara klasikal mencapai 82,35% yang berarti seluruhnya
telah mencapai standar ketuntasan.