PERAN PUBLIK PEREMPUAN DI UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2007-2008
Abstract
Berbagai kencenderungan selama beberapa tahun terakhir ini, ditandai
dengan makin meningkatnya angka partisipasi angkatan kerja perempuan di sektor
publik. Kondisi ini merupakan dampak gerakan emansipasi yang menghendaki
adanya persamaan kesempatan serta persamaan hak dan kewajiban antara kaum
perempuan dengan laki-laki. Pergeseran budaya, penerimaan masyarakat terhadap
perempuan yang bekerja serta semakin tingginya tingkat pendidikan perempuan
dapat dijadikan alasan meningkatnya partisipasi kerja perempuan. Keberhasilan
perempuan di pendidikan dapat berarti terbukanya peluang perempuan untuk
memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Peluang yang lebih
terbuka tersebut terdapat di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang
pendidikan. Khususnya sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi, tapi
perempuan akan dihadapkan pada tuntutan pelaksanaan Tri Darma Perguruan
Tinggi, yaitu sebagai konsekuensi dari karir yang dipilih. Hal inilah yang
mendorong peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Peran
Publik Perempuan Di Lingkungan Universitas Jember Tahun 2007-2008.
Penelitian ini untuk mengetahui persepsi kerja dan persepsi karir, pengalokasian
waktu kerja dosen perempuan dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi,
dan untuk mengetahui kontribusi yang diberikan dosen perempuan untuk ekonomi
keluarga.
Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive yaitu di Universitas
Jember dengan alasan terdapat fenomena dosen perempuan yang memegang
jabatan struktural dan memiliki banyak kegiatan publik. Penentuan informan
penelitian dilakukan dengan metode snowball. Pengumpulan informasi dilakukan
dengan metode wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun analisis
dilakukan secara deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan fenomena
peran publik dosen perempuan di Universitas Jember. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa bekerja dan karir dipersepsikan sebagai
salah satu bentuk tanggung jawab dan kegiatan yang membawa kepuasan pribadi.
Dalam bekerja, dosen perempuan di lingkungan Universitas Jember tetap
menempatkan keluarga dalam prioritas utama, hal ini juga menjadi alasan kuat
dari pilihan mereka untuk bekerja sebagai dosen dari pada profesi yang lainnya.
Sedangkan keputusan berperan aktif di sektor publik merupakan keputusan
bersama (keluarga) dan bila dipahami dari perspektif gender, dapat dikatakan
bentuk pelarangan bekerja sudah tidak ditemui dalam fenomena dosen perempuan
di lingkungan Universitas Jember.
Terdapat tiga alasan utama mengapa dosen perempuan di lingkungan
Universitas Jember bekerja, alasan pertama adalah mengembangkan dan
menyampaikan ilmu yang dimiliki; alasan ke dua adalah mendapatkan pengakuan
dari kemampuan yang dimiliki; dan alasan ke tiga adalah membantu ekonomi
keluarga. Mengenai alasan memilih karir menjadi tenaga pendidik di perguruan
tinggi adalah adanya naluri alamiah dari dalam diri dosen perempuan sebagai
tenaga pendidik serta kesibukan yang relatif dapat diatur waktunya, sehingga
dosen perempuan tetap bisa menjalankan peran untuk keluarganya (peran
domestik) meskipun ia bekerja.
Bekerja untuk dosen perempuan di Universitas Jember dijadikan sarana
untuk mengaktulisasikan diri dan memperoleh pengakuan dari kemampuan yang
dimiliki. Banyaknya aktifitas dosen perempuan yang dilakukan di luar Universitas
Jember seperti menjadi pembicara dalam seminar dan pelatihan, menulis buku,
dan menulis karya ilmiah. Hal ini menandakan kesempatan untuk dosen perempuan mengaktualisasikan dirinya di luar lingkup Universitas Jember masih
terbuka luas. Dalam berkarir dosen perempuan di lingkungan Universitas Jember
lebih memilih karir di bidang akademik dari pada karir dalam jabatan struktural.
Tidak ada batasan pasti berapa jam/hari waktu yang digunakan dosen
perempuan di Universitas Jember dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan
Tinggi dan tugas-tugas tambahan lainnya. Hal ini dikarenakan banyak dari tugastugas
tersebut yang diselesaikan di luar jam kerjanya.
Secara ekonomi, besar kontribusi yang diberikan dosen perempuan di
lingkungan Universitas Jember untuk perekonomian keluarganya. Namun
meskipun besar kontribusi yang diberikan semua itu hanya dianggap sebagai
sumbangan dalam ekonomi keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami
bahwa peran publik perempuan di Universitas Jember tidak dapat dipandang
remeh. Saatnya melihat perempuan tidak hanya dari segi fisiknya namun dari
kemampuan dan kelebihan yang dimiliki perempuan. Stereotype pada perempuan
sebagai mahluk yang lemah lembut, cantik, emosional atau keibuan membuat
perempuan identik dengan pekerjaan-pekerjaan di rumah, dan apabila perempuan
berkarir, keluarga tetap menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan
karir. Keterlibatan perempuan di sektor publik tidak hanya terpaku pada alasan
membantu ekonomi keluarga, aktualisasi diri sudah menjadi sebuah kebutuhan
untuk setiap orang begitu juga untuk dosen perempuan di Universitas Jember.