PENGARUH JARAK JANGKAUAN TANGAN TERHADAP WAKTU TIMBULNYA KELELAHAN OTOT PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Jarak jangkauan tangan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan
dalam perancangan ruang kerja. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam bekerja
hendaknya ditempatkan di dekat atau di depan pekerja. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil kerja yang efektif dan mengurangi kecepatan timbulnya kelelahan.
Bentuk, berat, ukuran dan posisi peralatan kerja serta posisi kerja perlu serasi dengan
ukuran tubuh (ukuran antropometri) manusia untuk memperoleh hasil kerja yang
sebesar-besarnya. Dalam bidang kedokteran gigi, letak peralatan sangatlah penting
dalam melakukan pekerjaan, misalnya dalam hal penempatan alat-alat pada table unit
di dental chair. Penempatan alat yang terlalu jauh atau terlalu dekat dari jangkauan
tangan dokter gigi diduga dapat berpengaruh pada efisiensi kerja dan dapat
mempercepat timbulnya kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jarak jangkauan tangan terhadap waktu timbulnya kelelahan otot pada
Mahasiswi FKG UNEJ. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada para dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi tentang jarak
jangkauan tangan yang ergonomis terhadap penempatan table unit dan peralatan lain,
sehingga dapat mengurangi kecepatan timbulnya kelelahan dan dapat bekerja lebih
efisien.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental klinis, yang dilaksanakan dalam dua
tahap percobaan. Sebelum perlakuan, dilakukan pengukuran panjang lengan atas,
panjang lengan bawah, dan panjang telapak tangan pada semua subjek dengan
ix
menggunakan meteran. Kemudian dihitung panjang rata-ratanya untuk menentukan
besarnya jarak jangkauan yang digunakan. Pada percobaan yang pertama, besarnya
jarak jangkauan adalah panjang lengan atas ditambah panjang lengan bawah dan
panjang telapak tangan, lengan dalam keadaan lurus ( sudut yang dibentuk antara
lengan atas dan lengan bawah subjek sebesar 180°). Kemudian, subjek diinstruksikan
untuk melakukan gerakan menjangkau ke arah samping sesuai dengan posisi lengan
yang telah ditentukan dan gerakan tersebut dihentikan ketika mulai timbul rasa nyeri
pada lengan subjek dan subjek sudah tidak sanggup lagi melakukan gerakan tersebut.
. Percobaan yang kedua dilakukan setelah subjek beristirahat 20 menit sambil
dilakukan pemijatan pada lengan subjek selama 5 menit. Jarak jangkauan yang
digunakan adalah panjang lengan atas saja (dari pangkal lengan atas sampai siku,
sudut yang dibentuk antara lengan atas dan lengan bawah subjek sebesar 90°).
Kemudian dicatat lama waktunya dari gerakan dimulai sampai gerakan dihentikan.
Waktu timbulnya kelelahan dibandingkan antar perlakuan.
Data hasil penelitian yang telah terkumpul ditabulasi dan dilakukan
perhitungan secara statistik dengan menggunakan uji beda (Independent t-test)
dengan level signifikan 95% (α= 0,05) untuk menganalisa perbedaan antara
percobaan dengan jarak jangkauan lengan atas sampai telapak tangan dan percobaan
dengan jarak jangkauan sepanjang lengan atas, serta uji regresi linier untuk melihat
adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Rata-rata waktu timbulnya kelelahan otot pada percobaan dengan jarak
jangkauan lengan atas sampai telapak tangan adalah 189,07 detik, sedangkan pada
percobaan percobaan dengan jarak jangkauan sepanjang lengan atas adalah 260,07
detik. Artinya, subjek penelitian lebih cepat mengalami kelelahan setelah melakukan
percobaan dengan jarak jangkauan lengan atas sampai telapak tangan daripada setelah
melakukan percobaan dengan jarak jangkauan sepanjang lengan atas saja. Terdapat
pengaruh antara jarak jangkauan tangan terhadap waktu timbulnya kelelahan otot,
yaitu semakin jauh jarak jangkauan tangan, semakin cepat pula timbul kelelahan otot.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]